Peringatkan Israel yang Pernah Keok, Lebanon 'Pede': IDF Akan Kesulitan Lawan Kami
Lebanon memperingatkan bahwa Israel akan kesusahan melawan Lebanon jika perang di antara keduanya terjadi.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Adapun Habib pada hari Selasa ingin Rusia memainkan peran penting dalam mengurangi ketegagan di Timur Tengah.
“Perang kini tengah dikobarkan [di antara Israel dan Hamas), dan bentrokan bersenjata dengan tentara Israel di Lebanon Selatan sedang terjadi,” kata Habib ketika diwawancarai Russia 1 TV.
“Tetapi saya tahu bahwa jika ada kesempatan demi perdamaian, Rusia akan berupaya menegakkan perdamaian dalam hal apa pun,” ujarnya menambahkan.
Israel pernah kalah
Sebelumnya, perang Israel-Hizbullah pernah meletus tahun 2006 silam dan berakhir dengan kemenangan kelompok asal Lebanon itu.
Kala itu Israel dipimpin oleh Perdana Menteri Ehud Olmert, sedangkan Hizbullah dipimpin oleh Hassan Nasrallah.
Dikutip dari laman IEMED, banyak pengamat di AS, Eropa, dan Timur Tengah yang menganggap perang itu dimenangkan oleh Hizbullah.
Nasrallah yang memimpin Hizbullah dianggap pahlawan di dunia Arab lantaran melawan musuh paling potensial di Timur Tengah selama lebih dari sebulan.
Perang juga disebut telah membuktikan bahwa Iran sukses mempertahankan pengaruhnya di Lebanon dan Irak.
Baca juga: Pertempuran Hizbullah dan IDF di Perbatasan Israel Makin Ganas, Lebanon Colek Rusia
Adapun saat ini Hizbullah makin kuat dan dilaporkan memiliki lebih banyak senjata.
Pakar memperkirakan kelompok itu memiliki lebih dari 100.000 roket yang bisa digunakan untuk menyerang seluruh wilayah di Israel.
Israel diprediksi tak akan menang
Intelijen Amerika Serikat (AS) memprediksi Hizbullah bakal menang lagi dalam melawan Israel jika perang besar di antara keduanya kembali terjadi.
Beberapa waktu lalu erdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan sinyal bahwa dia berencana mengobarkan perang besar melawan Hizbullah di perbatasan Israel-Lebanon.
Sinyal perang itu membuat khawatir AS yang menjadi sekutu dekat Israel. AS takut Israel malah membuat blunder.
Dilansir Sputnik News, media-media besar asal AS selama beberapa hari terakhir mengabarkan ketakutan AS itu.