Israel Mulai Produksi Amunisi Sambil Batasi Pengeboman di Jalur Gaza
Israel kekurangan pasokan amunisi sehingga mulai membatasi pengeboman di Jalur Gaza selama mereka memproduksi lebih banyak amunisi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
Meningkatnya permintaan persenjataan di Israel disebabkan oleh kampanye pengeboman ekstensif IDF di Jalur Gaza sejak dimulainya perang.
Ada spekulasi soal penggunaan persenjataan IDF mungkin melampaui penggunaan persenjataan Rusia dalam invasinya di Ukraina.
Media asing secara luas meliput pemboman Israel di Jalur Gaza, menyebutnya sebagai salah satu pemboman yang paling intensif dalam sejarah dan membandingkannya dengan skala pemboman yang terjadi di Jerman selama Perang Dunia II.
Hamas Palestina vs Israel
Segera setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.
Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 26.257 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (28/1/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 369 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Senin (22/1/2023).
Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.