Pangkalan Militer AS Kebobolan, Kenapa Markas Rahasia Tower 22 Tak Bisa Deteksi Drone Milisi Irak?
Dampak kebobolan ini fatal. Serangan koalisi milisi perlawanan Irak tersebut membuat puluhan tentara AS rontok, tiga di antaranya tewas seketika
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
"US Base ini didirikan dengan nama "Fighting Daesh" oleh pasukan koalisi internasional pimpinan AS pada tahun 2016," kata Anadolu.
Disebutkan, AS melakukan aktivitas intelijen dari pangkalan Al-Tanf untuk membatasi aktivitas militer Iran yang mendukung rezim Suriah.
"(Fungsi dan perang) Tower 22 bertujuan untuk melindungi pangkalan Al-Tanf dari dalam perbatasan Yordania," tambah laporan tersebut.
Terdapat jarak 22 kilometer antara Tower 22 di Yordania dan pangkalan Al-Tanf di Suriah.
Meski diketahui terdapat sekitar 200 tentara AS di pangkalan Al-Tanf, namun belum ada data pasti mengenai jumlah tentara AS yang ditempatkan di Tower 22.
Baca juga: Milisi Regional Bergerak, Kataib Hizbullah: Serang Hingga Tentara Terakhir AS Angkat Kaki dari Irak
Rilis Nama Tentara yang Tewas
Adapun Militer AS kemarin sudah merilis nama tiga tentara Cadangan Angkatan Darat yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak tersebut.
Reuters melaporkan, tiga tentara yang tewas adalah Spesialis Breonna Alexsondria Moffett yang berusia dua puluh tiga tahun, Spesialis Kennedy Ladon Sanders yang berusia 24 tahun, dan Sersan William Jerome Rivers yang berusia 46 tahun.
"Semuanya tewas dalam serangan itu," tulis laporan tersebut.
“Atas nama Tentara Cadangan Angkatan Darat, saya ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh teman-teman, keluarga, dan orang-orang terkasih mereka,” kata Letnan Jenderal Jody Daniels, kepala Tentara Cadangan Angkatan Darat dan panglima Komando Cadangan Angkatan Darat AS.
“Pelayanan dan pengorbanan mereka tidak akan dilupakan, dan kami berkomitmen untuk mendukung mereka yang tertinggal setelah tragedi ini," kata Daniels.
Serangan itu juga melukai lebih dari 40 tentara ketika pesawat tak berawak menghantam unit-unit barak tentara pada pagi hari.
Ini adalah serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober dan menandai peningkatan besar ketegangan yang melanda Timur Tengah.
Baca juga: 8 Tentara AS Terluka Parah Dievakuasi dari Suriah, Biden Beri Sinyal Buka Perang Besar Timur Tengah
(oln/*/Memo/Rtrs/*)