Lagi, Mantan Presiden AS Donald Trump Dinominasikan Raih Hadiah Nobel Perdamaian
Donald Trump dianggap berperan penting dalam normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara Arab.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
Perjanjian itu ditandatangani akhir tahun 2020 oleh Israel, AS, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.
Dampak perjanjian itu ialah hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain dinormalisasi. Kedua negara Arab itu juga mengakui kedaulatan negara Israel.
Meski demikian, perjanjian itu mendapat kritik karena justru membuat Israel lebih berani mengabaikan hak-hak warga Palestina.
Akibatnya, sejumlah negara Arab tak lagi menuntut agar negara Palestina diakui.
Beberapa pakar menilai perjanjian itu membuka jalan bagi adanya lonjakan kekerasan belakangan ini.
Adapun Trump sudah pernah beberapa kali dinominasikan merasih Hadiah Nobel Perdamaian.
Pada tahun 2020 namanya pernah disodorkan oleh anggota parlemen Norwegia bernama Christian Tybring-Gjedde.
Tybring-Gjedde memuji upaya Trump dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.
Pada tahun yang sama Trump juga dinominasikan oleh anggota parlemen Swedia bernama Magnus Jacobsson.
Baca juga: Tim Kampanye Trump Bantah Jalin Kontak dengan Robert F. Kennedy sebagai Cawapres di Pilpres AS 2024
Jacobsson menyinggung peran Trump dalam menengahi kesepakatan antara Serbia dan Kosovo.
Nominasi Trump itu dianggap sah karena diajukan oleh anggota parlemen nasional atau pemerintahan nasional.
Sosok yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian 2024 akan diumumkan di Oslo, Norwegia, pada bulan November nanti.
Sementara itu, penyerahan hadiah akan dilakukan pada bulan berikutnya.
(Tribunnews/Febri)