AS Kucurkan Bantuan Militer 17,6 Miliar Dolar ke Israel, Alasannya Untuk Percepat 'Perdamaian' Gaza
DPR AS akhirnya sepakat untuk menambah pendanaan tersebut dengan syarat bantuan tersebut harus dibayar dengan mengambil
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Panel Dewan Perwakilan Rakyat Amerika mengusulkan rencana pembentukan undang – undang pendanaan perang Israel, lewat UU ini nantinya AS akan mengucurkan paket bantuan militer senilai 17,6 miliar dolar AS atau Rp 276 triliun ke Israel.
“Undang-undang yang memberikan bantuan militer baru senilai 17,6 miliar dolar kepada Israel diumumkan oleh Perwakilan Rakyat AS, pada hari Sabtu (3/2/2024),” jelas sumber kepercayaan Gedung Putih dilansir dari Alarabiya.
Jumlah bantuan tersebut bertambah bila dibandingkan dengan usulan sebelumnya, dimana saat itu DPR yang dikuasai Partai Republik hanya menyetujui bantuan militer sebesar 14,3 miliar dolar AS kepada Israel.
Baca juga: Lawan Logika AS dan Barat, PM Malaysia: Masalahnya Bukan Houthi Tapi Agresi Milter Israel di Gaza
Namun setelah dirundingkan, DPR AS akhirnya sepakat untuk menambah pendanaan tersebut dengan syarat bantuan tersebut harus dibayar dengan mengambil kembali sebagian besar dana yang telah ditargetkan untuk Internal Revenue Service AS.
Belum diketahui kapan dana perang itu akan dikirimkan ke Israel, namun usai para komite DPR AS mengesahkan UU ini pekan depan, dana bantuan akan langsung digunakan untuk membantu mengisi kembali sistem pertahanan rudal Israel, pengadaan sistem senjata canggih tambahan, serta membantu militer Israel memproduksi artileri dan amunisi yang diperlukan selama perang di Gaza.
Tak hanya itu bantuan tersebut juga akan dialokasikan untuk menambah persenjataan AS yang diberikan kepada Israel setelah serangan Hamas terhadap Israel pecah pada 7 Oktober lalu.
“Ini sangat mendesak, guna membantu dan mendukung sekutu terdekat kita dan kekuatan kita sendiri di kawasan konflik Gaza,” kata Johnson dalam suratnya kepada rekan-rekannya.” Kata Ketua DPR AS, Mike Johnson.
AS mengklaim pendanaan yang diberikan untuk Israel merupakan bentuk dukungan untuk memperkuat keamanan militer Tel Aviv dalam melawan ancaman Hamas, sehingga dapat mempercepat proses perdamaian di Gaza.
Namun tindakan ini mendapat sorotan negatif dari sejumlah pihak. Para aktivis hak asasi manusia bahkan menyatakan keprihatinannya atas penjualan tersebut, mereka menyebut tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza. Pemberian bantuan justru dapat memperparah perundingan damai yang sedang diusahakan.
Baca juga: Politisi Israel Beri Saran Tak Masuk Akal: Jangan Beri Bantuan Warga Palestina agar Pindah dari Gaza
Dilansir BBC, disebutkan bahwa ada sejumlah alasan mengapa AS dalam beberapa dekade memberikan begitu banyak bantuan kepada Israel, termasuk komitmen bersejarah sejak dukungan AS untuk pembentukan negara Yahudi pada tahun 1948.
Layanan Penelitian Kongres AS (The US Congressional Research Service) menilai bahwa bantuan luar negeri AS telah menjadi komponen utama dalam memperkuat dan memperkuat ikatan hubungan AS-Israel ini.
Selain itu, Israel dipandang AS sebagai sekutu paling penting di Timur Tengah, dengan tujuan bersama dan komitmen bersama terhadap nilai-nilai demokrasi.
Total bantuan AS ke Israel
Selama puluhan tahun terakhir AS telah menjadi penyokong utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.
Tak tanggung – tanggung untuk membantu negara Israel melumpuhkan Hamas, setiap tahunnya negeri Paman Sam ini menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS.
Dukungan ini datang sebagai bagian dari perjanjian yang ditandatangani oleh mantan Presiden AS, Barack Obama pada tahun 2016 untuk paket keseluruhan bantuan militer senilai 38 miliar dolar selama dekade 2017-2028.