2 Warganya Tewas di Medan Perang Ukraina, Prancis Panggil Dubes Rusia, Minta Pertanggungjawaban
Kementerian Luar Negeri Perancis memanggil duta besar Rusia pada hari Senin atas kematian dua pekerja bantuan Perancis di Ukraina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Prancis, Catherine Colonna, memanggil duta besar Rusia pada hari Senin (5/2/2024), atas kematian dua pekerja bantuan Prancis di Ukraina.
Dua pekerja kemanusiaan tersebut tewas dalam serangan Rusia pada hari Kamis, di dekat garis depan pertempuran di Ukraina di utara Sungai Dnipro, di kota Beryslav, Kherson.
Serangan tersebut juga mengakibatkan tiga warga Prancis lainnya terluka.
Presiden Prancis Emannuel Macron yang diperkirakan akan mengunjungi Kyiv dalam beberapa minggu ke depan juga mengecam serangan Rusia tersebut.
Menurutnya, serangan Rusia yang menewaskan dua warga Prancis tersebut adalah serangan 'pengecut dan keterlaluan'.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Kedutaan Besar Rusia di Paris setelah menghadiri pertemuan tersebut.
Dalam pernyataannya, ia menjelaskan Prancis tidak memberikan bukti terkait warganya yang menjadi korban dari serangan tersebut, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Dia juga menyalahkan Prancis karena memicu konflik di Ukraina dengan memasok senjata ke Kyiv dan melatih tentaranya.
"Ini menunjukkan kurangnya tanggapan dari pihak Perancis sehubungan dengan partisipasi tentara bayaran Perancis dalam tindakan kriminal rezim Kiev, serta tidak bertanggung jawab dan bahaya yang pernah ada, keterlibatan lebih dalam Paris dalam konflik Ukraina," dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan tersebut merujuk pembicaraan Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal, yang berjanji akan meningkatkan pengiriman senjata ke Ukraina.
Gabriel Attal mengatakan pengiriman senjata tersebut bertujuan untuk membela warga-warga Ukraina.
''Kita berbicara tentang hak sederhana (bagi warga Ukraina) untuk membela diri," katanya, dikutip dari AP News.
Baca juga: Protes Kebijakan Pemerintah, Petani Prancis Blokade Jalanan Paris Pakai Traktor dan Tumpukan Jerami
Saat menghadiri pertemuan di Berlin dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, ia mengatakan Ukraina tidak dapat bergantung masalah persenjataan dengan Jerman saja.
“Hal ini tidak bisa hanya bergantung pada Jerman saja," katanya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan para pejabat akan menggunakan pemanggilan Duta Besar Rusia Alexei Meshkov untuk 'mengecam kebangkitan disinformasi yang menargetkan Prancis'.
Menurut Prancis, Rusia telah melakukan kampanye manipulasi online yang sudah berlangsung lama.
Seperti, meniru situs media terkemuka Prancis dan Kementerian Luar Negeri Prancis.
Informasi palsu yang disebarkan oleh mereka terkait perang di Ukraina tentunya membuat masyarakat bingung.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Prancis dan Konflik Rusia vs Ukraina