IDF Pasang Target Lumpuhkan Kemampuan Militer Hizbullah, Apakah Lebanon Bakal Bernasib Seperti Gaza?
Serangan skala besar yang direncanakan Israel terhadap Hizbullah bertujuan agar ratusan ribu warga Yahudi di wilayah Utara kembali ke rumah mereka.
Editor: Willem Jonata
Hizbullah menunjukkan kemajuan militernya pada tahun 2006 selama perang lima minggu dengan Israel, yang meletus setelah kelompok tersebut menyeberang ke Israel, menculik dua tentara dan membunuh lainnya.
Hizbullah menembakkan ribuan roket ke Israel selama konflik tersebut, yang menewaskan 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 158 warga Israel tewas, sebagian besar adalah tentara.
Dikutip Reuters, kekuatan militer Hizbullah tumbuh setelah dikerahkan ke Suriah, salah satu sekutu Iran di wilayah tersebut, untuk membantu Presiden Bashar al-Assad melawan sebagian besar pemberontak Muslim Sunni.
Hizbullah membanggakan persenjataannya termasuk roket presisi dan drone, dan mengatakan mereka dapat menyerang seluruh wilayah Israel.
Pada 2021, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya memiliki 100.000 pejuang.
Iran memberikan senjata dan uang kepada Hizbullah.
Amerika Serikat memperkirakan Iran telah mengalokasikan ratusan juta dolar setiap tahunnya dalam beberapa tahun terakhir.