Drone Quadcopter Israel Teror Warga Gaza, Tembak Mati Warga Sipil yang Ingin Kembali Periksa Rumah
Tentara Israel menggunakan drone quadcopter untuk membunuh warga sipil Palestina di Gaza secara sistematis dan luas.
Penulis: Muhammad Barir
Drone Quadcopter Israel Teror Warga Sipil Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Tentara Israel menggunakan drone quadcopter untuk membunuh warga sipil Palestina di Gaza secara sistematis dan luas, menurut kesaksian yang dikumpulkan oleh Euro-Med Human Rights Monitor.
Sejak awal perang di Gaza pada 7 Oktober, Israel telah membunuh lebih dari 28.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, melalui serangan udara, artileri, penembak jitu, dan tembakan tank.
Namun, penggunaan drone quadcopter juga memainkan peran penting dalam meneror warga sipil Palestina.
Menurut laporan yang dirilis oleh Euro-Med pada 11 Februari, Israel telah menggunakan drone quadcopter khususnya terhadap warga sipil yang mencoba kembali dan memeriksa rumah mereka setelah tentara Israel mundur menyusul bentrokan dengan pejuang dari Brigade Qassam Hamas dan kelompok lainnya.
Euro-Med melaporkan bahwa pada tanggal 4 Februari, sebuah drone quadcopter Israel menembak dan membunuh Jihad al-Dardasawi, 49 tahun, dari lingkungan Al-Turkman di daerah Shujaiya sebelah timur Kota Gaza.
Setelah Dardasawi tewas akibat tembakan drone, tubuhnya ditemukan sedikitnya empat lubang peluru di punggung dan satu di paha.
Menurut saudaranya Akram, Jihad dibunuh saat mengendarai sepeda dari rumahnya menuju Kompleks Medis Shifa di Kota Gaza untuk mengantarkan makanan kepada saudaranya yang terluka.
Baca juga: Israel Lakukan Pembantaian di Rafah, Serangan Dini Hari, Perbatasan Mesir Juga Kena Hajar
Akram menambahkan, Jihad selanjutnya dikuburkan di halaman salah satu sekolah yang dijadikan tempat pengungsian di sebelah timur Kota Gaza.
Pada hari Kamis, Euro-Med menerima laporan bahwa drone quadcopter Israel melepaskan tembakan ke sebuah sekolah pengungsi dekat Al-Awda, sebelah timur Khan Yunis, menewaskan dua warga Palestina dan melukai satu lainnya.
Organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa juga melaporkan bahwa pada tanggal 4 Februari, Muhammad Diab Abdel Qader Barhoum ditembak dan dibunuh oleh drone quadcopter saat dia menuju ke kota Al-Nasr, sebelah utara Kota Rafah, untuk memberi makan domba-dombanya.
Petugas kesehatan di Gaza memperhatikan bahwa tubuh korban penembakan quadcopter menunjukkan bukti adanya suara tembakan yang tidak biasa, yang meninggalkan bentuk berbeda pada tubuh korban dibandingkan dengan mereka yang dibunuh oleh penembak jitu.
Tentara Israel mengubah drone quadcopter, yang awalnya dirancang untuk fotografi, menjadi alat pengumpulan intelijen dan kemudian menjadi senjata.
Dikembangkan oleh industri militer Israel, drone ini memiliki empat atau lima rotor, berdiameter satu meter, mudah diprogram, dan dioperasikan dari jarak jauh.
Drone juga memiliki instrumen penyadap yang presisi dan kamera berkualitas tinggi untuk keperluan pengawasan. Mereka juga dapat dimodifikasi untuk membawa bom dan dapat dimodifikasi menjadi drone bunuh diri.
(Sumber: The Cradle)