Mesir Tutup Mata Rafah Diacak-acak Israel Asal Pengungsi Tak Menyeberang, Propaganda Media Israel?
Mesir dilaporkan akan 'tutup mata' selama Israel menjamin tidak ada warga Palestina yang mengungsi dengan menyeberangi perbatasan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Mesir Tutup Mata Rafah Diacak-acak Israel Asal Teritorial Aman, Propaganda Media Israel?
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan yang dianggap sejumlah pengamat geopolitik sebagai hal mengejutkan dikabarkan Al-Araby Al-Jadeed pada Minggu (11/2/2024).
Laporan, mengutip radio tentara Israel, yang dinilai mengejutkan itu adalah kalau para pejabat Mesir telah memberi tahu Israel kalau mereka tidak akan keberatan pada ground invasion (operasi militer darat) di Rafah asalkan warga Palestina tidak dipaksa atau terpaksa pindah dan menyeberang ke Semenanjung Sinai.
Baca juga: Mesir Siap Hadapi Semua Skenario Soal Agresi Militer Israel di Rafah
Propaganda Media Israel?
Menurut laporan media Ibrani tersebut, para pejabat Mesir mengatakan kepada Israel kalau kekhawatiran utama Kairo atas serangan darat di Rafah adalah masuknya warga Palestina ke Mesir yang bisa menyebabkan “gerakan militansi” baru.
Jika ini terjadi, Israel akan menyasar wilayah Sinai, teritorial Mesir, demi menetralkan perlawanan tersebut.
Skenario aksi ini justru akan melanggar kedaulatan Mesir dan menyebabkan perang, seperti yang terjadi di Yordania pada pertempuran enam hari di tahun 1967.
Namun, media tersebut menyebut, Mesir akan 'tutup mata' selama Israel menjamin tidak ada warga Palestina yang mengungsi dengan menyeberangi perbatasan.
“Ini bisa menunjukkan kalau Mesir akan memberikan 'penerimaan' secara diam-diam terhadap serangan apa pun yang tidak menyebabkan warga Gaza mengungsi ke negara tersebut,” tulis The New Arab – halaman berbahasa Inggris Al-Araby al-Jadeed – pada Minggu.
Adapun Kementerian Luar Negeri Mesir telah berulang kali menolak klaim kalau mereka telah memberi lampu hijau terhadap operasi militer darat terhadap Rafah.
Hal ini memicu dugaan kalau kabar terkait sikap Mesir ini adalah bagian dari propaganda media Israel sebagai pembenaran atas rencana ground invasion.
Sebagai tambahan, laporan tersebut muncul sehari setelah Wall Street Journal (WSJ) melaporkan kalau Mesir telah mempertimbangkan untuk menangguhkan Perjanjian Camp David tahun 1978 – perjanjian damai Israel-Mesir – jika warga Palestina terusir ke gurun Sinai.
Laporan WSJ itu mengutip seorang pejabat senior negara barat.
Upaya Israel untuk melakukan hal ini “akan secara efektif menangguhkan” Perjanjian Camp Davids, kata WSJ.
Mesir Mau Tutup Mata?
Tetapi, pada bagian lain, Radio tentara Israel mengatakan kalau Mesir telah menekankan kepada Israel bahwa laporan-laporan ini palsu dan perjanjian Mesir-Israel yang telah berusia puluhan tahun tidak berada dalam ancaman.