Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mesir Tutup Mata Rafah Diacak-acak Israel Asal Pengungsi Tak Menyeberang, Propaganda Media Israel?

Mesir dilaporkan akan 'tutup mata' selama Israel menjamin tidak ada warga Palestina yang mengungsi dengan menyeberangi perbatasan.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mesir Tutup Mata Rafah Diacak-acak Israel Asal Pengungsi Tak Menyeberang, Propaganda Media Israel?
Giuseppe CACACE / AFP
Tentara Mesir berpatroli di perbatasan Rafah-Gaza saat kunjungan duta besar Dewan Keamanan PBB, 11 Desember 2023. 

Mesir juga membantah laporan baru-baru ini yang mengklaim pihaknya telah membentengi sisi perbatasan Rafah dengan beton dan kawat berduri.

Tudingan Mesir membangun tembok di sepanjang perbatasan ini beredar di media sosial yang memicu kekhawatiran kalau Mesir akan diam saja saat perbatasan Rafah diacak-acak serangan darat Israel selama teritorialnya aman dari perpindahan pengungsi Palestina.

Terlebih, Kairo juga telah berulang kali bersumpah, mereka tidak akan membiarkan perpindahan warga Palestina ke Sinai, yang mana Tel Aviv berencana untuk menerapkannya, menurut dokumentasi Israel yang bocor.

Baca juga: Pengusiran Warga Gaza Dimulai, Israel Tekan Mesir Terima Pengungsi dengan Imbalan Penghapusan Utang

Diketahui, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengadakan pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah II di Kairo pada tanggal 27 Desember, di mana mereka sekali lagi menolak rencana Israel untuk melakukan pemindahan paksa warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel.

Dalam pernyataan bersama pada saat itu, kedua pemimpin mengumumkan "penolakan penuh mereka terhadap semua upaya untuk menghilangkan masalah Palestina dan secara paksa menggusur warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza."

Hampir dua juta warga Palestina terjebak di Rafah. Kebanyakan dari mereka telah mengungsi dari wilayah lain di Jalur Gaza.

Pada bulan-bulan pertama perang, Tel Aviv mengatakan warga Gaza akan aman jika mereka melarikan diri ke selatan.

Berita Rekomendasi

Mereka yang melarikan diri ke selatan sekarang tidak punya tempat tujuan.

Israel telah menolak usulan terbaru untuk perjanjian gencatan senjata dan mengumumkan kalau tentaranya sedang bersiap untuk menyerang Rafah – yang menurut PBB dan beberapa pejabat dari berbagai negara, termasuk AS, menimbulkan ancaman bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Rencana operasi Israel bertujuan untuk menguasai Koridor Philadelphia, yang meliputi perbatasan Rafah dengan Mesir.

Israel mengklaim Rafah adalah benteng terakhir Hamas. Lusinan warga sipil tewas ketika jet Israel menghantam Rafah pada Minggu malam hingga Senin.

(oln/wsj/tc/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas