Israel Mengembom Beberapa Desa di Lebanon, Sasar Siapa Saja di Sana pada Rabu
Israel membom beberapa desa tanpa pandang bulu pada hari Rabu menyusul serangan roket besar-besaran terhadap situs militernya.
Penulis: Muhammad Barir
Israel Mengembom Beberapa Desa di Lebanon, Sasar Siapa Saja pada Hari Rabu, Lebanon Terguncang
TRIBUNNEWS.COM- Israel membom beberapa desa tanpa pandang bulu pada hari Rabu menyusul serangan roket besar-besaran terhadap situs militernya.
Setidaknya delapan orang tewas – termasuk empat anak-anak – dan sedikitnya tujuh orang terluka dalam serangan udara Israel di kota Nabatiyeh di Lebanon selatan pada malam tanggal 14 Januari, termasuk seorang anak yang berhasil dikeluarkan dari bawah reruntuhan hidup-hidup.
“Tak lama setelah tengah malam, ambulans dan tim bantuan berhasil mengeluarkan anak Hussein Ali Amer dari bawah reruntuhan hidup-hidup, setelah lebih dari 4 jam mencari korban yang selamat,” lapor Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA).
NNA melaporkan bahwa serangan tersebut menargetkan sebuah bangunan perumahan di Jalan Marjayoun di pusat Nabatiyeh dengan peluru kendali. Hal ini menyebabkan “kerusakan besar” dan mengakibatkan terbunuhnya seluruh keluarga. Serangan tersebut disebut sebagai pembantaian.
Hal ini menjadikan jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon selatan pada hari Rabu menjadi sebelas orang.
Baca juga: Yoav Gallant Ancam Lebanon, Sebut Israel Punya Bom yang Bisa Ditembakkan dari Jarak 50 Kilometer
Israel melakukan pemboman intensif di beberapa desa di Lebanon selatan pada sore hari menyusul serangan roket besar ke beberapa situs militer Israel pagi itu.
Salah satu serangan Israel di kota Adchit menyebabkan “kehancuran besar,” kata NNA.
Beberapa roket dan rudal ditembakkan ke sejumlah lokasi tentara Israel pada pagi hari tanggal 14 Januari. Satu roket mendarat di markas komando utara Israel di kota Safad yang diduduki.
Setidaknya satu tentara Israel tewas, dan sedikitnya tujuh lainnya terluka.
Beberapa media Israel menyebut serangan itu sebagai serangan yang “belum pernah terjadi sebelumnya” dan merupakan serangan terbesar dan paling serius sejak pertempuran meletus di perbatasan Lebanon pada bulan Oktober.
Outlet berita Israel, Walla, melaporkan bahwa lembaga pertahanan menghadapi kritik keras di seluruh Israel karena tidak mencegat tembakan yang masuk.
“Kabinet perang telah menyerah pada Hizbullah dan kehilangan wilayah utara,” kata anggota Knesset dan mantan menteri keuangan Avigdor Lieberman pada hari Rabu.
Kelompok perlawanan Lebanon belum mengumumkan serangan tersebut. Sehari sebelumnya, pada 13 Februari, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah bahwa operasi melawan Israel tidak akan berhenti sampai perang di Gaza berakhir.
(Sumber: The Cradle)