Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Datangi Tenda-tenda Pengungsi, PMI Kembali Distribusikan Paket Kebersihan di Rafah Gaza

PMI bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Kemanusiaan di Rafah Gaza kembali mendistribusikan paket kebersihan untuk pengungsi di Rafah

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Datangi Tenda-tenda Pengungsi, PMI Kembali Distribusikan Paket Kebersihan di Rafah Gaza
Dokumentasi Tim PMI di Rafah - Gaza.
Mitra PMI mendistribusikan paket Kebersihan kepada para pengungsi dari pasien yang dirawat di Palestine Hospital akibat Konflik Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agresi militer Israel yang terus meningkat di wilayah permukiman pengungsi di Rafah menyebabkan dampak penderitaan yang luar biasa bagi warga Palestina.

Tekanan kekerasan dan penindasan pihak Israel yang sudah di luar batas perikemanusiaan ini, membuat warga Gaza semakin memprihatinkan, banyak pengungsi yang kelaparan, kesulitan air bersih, kesulitan akses peralatan kebersihan, serta terjangkit penyakit akibat turunnya kondisi tubuh dan lingkungan kotor yang sangat mengancam kehidupan.

Menanggapi kondisi tersebut, PMI bekerjasama dengan Lembaga Bantuan Kemanusiaan di Rafah Gaza kembali mendistribusikan paket kebersihan (Hygiene Kits) dari tenda ke tenda.

Hal ini untuk membantu warga pengungsi yang memerlukan sarana / paket perlengkapan kebersihan yang saat ini memang sangat diperlukan.

Arifin Muh Hadi, Kepala Markas PMI Pusat kepada media menjelaskan bahwa Hygiene kits (Paket Kebersihan) ini sangat diperlukan oleh pengungsi.

Sementara itu, mereka tidak dapat memberi peralatan paket kebersihan mandi, cuci dan kakus ini karena tidak adanya uang dan juga stok barang.

“Kami berharap dengan adanya Paket Kebersihan (Hygiene kits) ini, para pengungsi tetap dapat menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya sehari hari. Pendistribusian paket kebersihan ini adalah bagian dari upaya proteksi untuk memastikan setiap orang mendapatkan akses kebutuhannya dan mendorong mereka untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat," kata Arifin yang juga sebagai Ketua Tim PMI untuk Misi Kemanusiaan Gaza, Sabtu (18/2/2024).

Berita Rekomendasi

Menurutnya, distribusi yang dilakukan kali ini adalah paket kebersihan yang kedua, setelah Tim Kemanusiaan PMI sebelumnya juga mendistribusikan paket kebersihan serupa bagi para pasien dan keluarganya yang di rawat di Rumah Sakit Palestine di Cairo Mesir beberapa waktu yang lalu.

"Walaupun situasinya sangat sulit, namun kami tetap berupaya agar bantuan kemanusiaan ini tetap terus dapat disalurkan," ujarnya.

Baca juga: PMI Telah Menyalurkan Bantuan di Wilayah El Arish dan Rafah Gaza

Sementara itu, Ridwan Sobri Carman Kepala Divisi Penanggulangan Bencana menyatakan, bantuan paket hygiene kits untuk keluarga dikemas dan didistrubusikan dalam plastik ini berupa tissue, handuk, sikat gigi, pasta gigi, sandal, sabun mandi, sabun cuci, sampo, tissue dan lain lain.

"Pendistribusian hygiene kits untuk paket keluarga ini kami lakukan secara langsung bagi Warga Pengungsi di Rafah Gaza yang saat ini masih tinggal di tenda tenda pemukiman darurat," kaya Ridwan kepada media secara online dari Kairo Mesir.

Mitra PMI mendistribusikan paket Kebersihan kepada para pengungsi dari pasien yang dirawat di Palestine Hospital akibat Konflik Gaza.
Mitra PMI mendistribusikan paket Kebersihan kepada para pengungsi dari pasien yang dirawat di Palestine Hospital akibat Konflik Gaza. (Dokumentasi Tim PMI di Rafah - Gaza)

Meningkatnya serangan udara di Kamp Pengungsian di Rafah telah meningkatkan kekhawatiran yang selanjutnya akan sangat menghambat upaya kemanusiaan.

Hampir 1,5 juta orang tinggal di Rafah, lebih dari enam kali lipat populasinya dibandingkan dengan sebelum 7 Oktober 2023.

Mengutip pernyataan Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat bahwa Operasi militer di Afara dapat menyebabkan pembantaian di Gaza dan menempatkan operasi kemanusiaan yang rapuh di ambang kematian.

Skenario tidak berperikemanusiaan ini kini telah berlangsung dengan gerakan dan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Lebih dari separuh penduduk Gaza , sekira 1 juta orang berdesakan di Rafah menghadapi kematian.

Mereka hanya punya sedikit makanan, hampir tidak ada akses terhadap perawatan medis, tidak ada tempat untuk tidur, tidak ada tempat yang aman untuk dituju.

Mereka, seperti seluruh penduduk Gaza, adalah korban serangan yang intensitas, kebrutalan dan cakupannya tidak ada bandingannya. Lebih dari 28.000 orang – sebagian besar perempuan dan anak-anak – telah terbunuh di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas