Gubernur New York Minta Maaf Setelah Ucapannya yang Dukung Israel Viral di Media Sosial
Gubernur New York Kathy Hochul menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang membenarkan serangan Israel di Jalur Gaza.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Gubernur New York Kathy Hochul menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya baru-baru ini yang membenarkan serangan Israel di Jalur Gaza.
“Saya meminta maaf atas ucapan saya yang membenarkan serangan Israel terhadap Gaza. Menurut saya, setiap negara memiliki hak untuk membela diri jika mendapat serangan,” ujar Hochul.
Gubernur New York Kathu Hochul sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Israel yang ingin memberantas kelompok militan Palestina Hamas dengan cara menghancurkan wilayah Gaza.
Pernyataan Hochul tersebut kemudian viral di media sosial, dan banyak netizen langsung menghujatnya.
"Itu adalah reaksi yang wajar. Anda mempunyai hak untuk membela diri dan memastikan hal itu tidak terjadi lagi. Dan itu adalah hak Israel,” kata Kathy Hochul.
“Meskipun saya sudah jelas mendukung hak Israel untuk membela diri, saya juga berulang kali mengatakan dan terus percaya bahwa korban sipil Palestina harus dihindari dan bahwa lebih banyak bantuan kemanusiaan harus diberikan kepada rakyat Gaza,” sambungnya.
Baca juga: Israel Bombardir Rafah, Ribuan Warga New York Aksi Turun ke Jalan, Blokir Jembatan dan Terowongan
Israel melancarkan serangannya di Gaza sebagai bentuk balasan atas serangan yang dilakukan Hamas terhadap Israel yang menewaskan 1.200 orang.
Aksi militer dan serangan Israel selanjutnya telah meratakan sebagian besar daerah kantong padat penduduk tersebut dan membuat hampir seluruh penduduknya mengungsi.
Baca juga: Joe Biden Kembali Desak Israel untuk Lakukan Gencatan Senjata Sementara di Gaza
Krisis kemanusiaan telah menyebabkan lebih dari 2 juta penduduk Gaza berada di ambang kelaparan. Hampir 29.000 orang tewas dalam serangan Israel, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Biden Usulkan Gencatan Senjata Sementara di Gaza
Presiden AS Joe Biden kembali mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melakukan gencatan senjata sementara di Gaza.
“Saya telah melakukan percakapan panjang lebar dengannya (Netanyahu) dalam beberapa waktu terakhir, hampir satu jam setiap hari, dan saya telah menyatakan pendapat saya, dan saya sangat yakin akan hal ini, bahwa harus ada gencatan senjata sementara untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, Jumat (16/2/2024).
Biden juga mengingatkan Netanyahu bahwa dia tidak boleh melanjutkan agresi di Rafah tanpa rencana yang kredibel dan dapat dilaksanakan untuk melindungi warga sipil Palestina.
Sebelumnya, Biden telah mencoba untuk mengusulkan jeda pertempuran selama enam pekan dalam pertempuran antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Baca juga: Israel Bohong Klaim Kemenangan di Gaza, Abu Ubaida: Musuh Terpecah Belah hingga Dilanda Krisis
“Kesepakatan itu akan dimulai dengan jeda pertempuran setidaknya selama enam minggu, yang kemudian kita dapat meluangkan waktu untuk membangun sesuatu yang lebih bertahan lama,” kata Biden.
Joe Biden juga terus meminta Netanyahu untuk menjamin keselamatan sekitar 1 juta orang yang berlindung di Kota Rafah, Gaza Selatan.