Vladimir Putin Puji Pasukannya, Sebut Penaklukan Avdiivka sebagai Kemenangan Penting
Presiden Rusia, Vladimir Putin memuji pasukannya yang berhasil menaklukkan Kota Avdiivka, Sabtu (16/2/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin memuji pasukannya yang berhasil merebut Kota Avdiivka, Sabtu (16/2/2024).
Menyusul penarikan pasukan Ukraina dari wilayah tersebut, Putin juga menyebut penaklukan Avdiivka sebagai kemenangan penting bagi Rusia.
Kemenangan Moskow menandai perolehan teritorial paling signifikan bagi pasukan Rusia sejak perebutan Bakhmut pada Mei 2023 lalu.
“Presiden mengucapkan selamat kepada militer dan pejuang kami atas kemenangan penting ini, atas keberhasilan tersebut,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada kantor berita negara, dikutip dari Al Arabiya.
"Avdiivka adalah pusat pertahanan penting bagi angkatan bersenjata Ukraina dan penaklukannya akan memindahkan garis depan dari (Kota) Donetsk, sehingga mengurangi kemampuan Ukraina untuk menyerang benteng Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Moskow melancarkan serangan gencar untuk merebut Avdiivka sejak Oktober lalu.
Pertempuran Avdiivka menjadi salah satu episode paling berdarah dalam perang Rusia-Ukraina.
Pasukan Ukraina yang keok di Avdiivka, mengakui terpaksa mundur karena amunisi menipis, lapor The Guardian.
Kyiv sebelumnya mengumumkan penarikan diri dari kota tersebut, yang menurut mereka dilakukan untuk mengurangi korban militer di saat sumber daya terbatas.
"Musuh secara aktif mencoba meningkatkan serangannya," kata Juru bicara komandan militer Ukraina, Dmytro Lykhoviy.
Wilayah Donetsk di Ukraina adalah satu dari empat wilayah yang diklaim Rusia telah dianeksasi.
Baca juga: Kota-kota yang Terancam Dicaplok Rusia Pasca Jatuhnya Avdiivka, Ada yang Segera Ganti Nama
Avdiivka yang merupakan kota yang sangat strategis bagi Ukraina akhirnya jatuh ke tangan Rusia.
Jatuhnya Avdiivka ini meningkatkan kekhawatiran dari Ukraina bahwa langkah Putin tidak akan berhenti sampai di situ, tentunya akan menginvasi kota-kota lainnya.
Garis depan hampir tidak bergerak selama lebih dari setahun – kecuali saat Rusia merebut Bakhmut pada Mei lalu.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.