Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama dalam Sejarah, Israel Buat Sabuk Keamanan di Utara: Hizbullah Bikin Kiryat Shmona Kosong

Sabuk pengaman yang dimaksud adalah zona merah yang menjadi sasaran Hizbullah sehingga tidak bisa dihuni pemukim Yahudi Israel.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pertama dalam Sejarah, Israel Buat Sabuk Keamanan di Utara: Hizbullah Bikin Kiryat Shmona Kosong
Bnaya Levi/Wikimedia Commons
Pemandangan Kiryat Shmona, permukiman Yahudi di Israel utara. Kota ini menjadi zona merah perang yang menjadi sasaran serangan kelompok milisi perlawanan Lebanon. 

Pertama dalam Sejarah, Israel Buat Sabuk Keamanan di Utara, Hizbullah Luncurkan Ribuan Rudal

TRIBUNNEWS.COM - Analis politik dan mantan pemimpin gerakan 'Meretz' Israel, Nitzan Horovitch, menyatakan untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, pemerintah pendudukan Israel membangun sabuk keamanan di wilayah utara yang mereka duduki.

Dalam sebuah wawancara dengan Saluran 12 Israel, Horovitch, menyatakan Israel juga mengevakuasi semua pemukim dari sejumlah di wilayah utara.

Baca juga: Pejabat Top Hizbullah: Kami Selangkah Lagi Menang, Israel Tak Bisa Hidup Berdampingan dengan Manusia

Sabuk pengaman yang dimaksud adalah zona merah yang menjadi sasaran Hizbullah sehingga tidak bisa dihuni pemukim Yahudi Israel.

Kiryat Shmona Jadi Kota Kosong

Sebelumnya, surat kabar Israel Haaretz mengkonfirmasi kalau Hizbullah masih mampu meluncurkan ribuan rudal ke wilayah Israel.

"Kemampun itu membuat Hizbullah berhasil menerapkan suatu bentuk “sabuk keamanan” di wilayah utara Palestina yang diduduki karena permukiman sudah ditinggalkan," tulis laporan tersebut.

Horovitch menambahkan kalau serangan-serangan Hizbullah juga menimbulkan “realitas kebingungan” di wilayah Utara yang diduduki Israel.

BERITA TERKAIT

Realitas ini merujuk pada keberadaan Hizbullah yang ada di Lebanon namun membuat kota-kota Israel di Utara bak kota hantu karena ditinggal pergi penghuninya.

"Puluhan ribu pemukim telah dievakuasi dari wilayah pendudukan Utara hingga jarak lima kilometer, dan Kiryat Shmona hampir seluruhnya dievakuasi,".

Selain itu, kepala otoritas pendudukan lokal di pemukiman Kiryat Shmona, Avichai Stern, mengatakan bahwa para pemukim di wilayah utara yang diduduki, setelah empat bulan, berada dalam situasi yang tak tertahankan dan berada di bawah tekanan yang mengerikan.

Baca juga: Serangan Hizbullah Bikin Para Pemukim Israel Lari dari Margaliot: Cuma Bisa Sembunyi di Balik Tembok

Petugas pemadam kebakaran Israel memeriksa puing-puing kendaraan yang terbakar menyusul serangan roket dari Lebanon selatan di kota Kiryat Shmona Israel di Israel utara pada 2 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Rentetan roket melukai dua orang di kota Kiryat Shmona di Israel dekat perbatasan Lebanon pada 2 November, kata layanan medis darurat Magen David Adom Israel. (Jalaa MAREY/AFP)
Petugas pemadam kebakaran Israel memeriksa puing-puing kendaraan yang terbakar menyusul serangan roket dari Lebanon selatan di kota Kiryat Shmona Israel di Israel utara pada 2 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Rentetan roket melukai dua orang di kota Kiryat Shmona di Israel dekat perbatasan Lebanon pada 2 November, kata layanan medis darurat Magen David Adom Israel. (Jalaa MAREY/AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Pemimpin Israel: Pemukim Sembunyi di 'Balik Tembok' di Utara

Situasi di pemukiman "Margaliot" di Israel utara juga mengalami situasi ancaman dan kebingungan yang sama, dampak serangan Hizbullah.

"Situasi tidak masuk akal, penduduk (pemukim Yahudi Israel di Utara) tidak memiliki kebebasan bergerak, kata ketua dewan pemukiman "Margaliot" Eitan Davidi pada Sabtu.

“Kami tidak bisa bergerak. Kami bersembunyi di balik tembok,” katanya.

“Negara tidak hadir dimanapun di Utara, dan warga sipil lah yang mengatur urusan di sana,” tambahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas