M1 Abrams Kedua Hancur di Tangan Rusia, Desa Berdychi Jadi 'Kuburan' Tank Canggih Buatan AS
Media Rusia mengonfirmasi hancurnya tank buatan Amerika Serikat (AS) M1 Abrams yang kedua di Ukraina.
Editor: Hendra Gunawan
Menurut Kotenok menjelaskan, ABV juga dihancurkan di suatu tempat dekat Avdeevka.
Hingga saat ini Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari laporan hari Minggu tersebut sejauh ini.
Sementara pemerintahan Kiev juga tidak memberikan respons dengan penghancuran lapis baja buatan AS itu.
Berita itu muncul sekitar seminggu setelah tank Abrams Ukraina buatan AS lainnya dihancurkan di daerah yang sama.
Berbeda dengan penghancuran M1 Abrams kedua, Kemenhan Rusia mengonfirmasi penyerangan tank M1 Abrams Ukraina pertama.
Dalam penyerangan pada 27 Februari lalu, lapis baja tersebut melaju keluar di dekat kota Avdiivka di Donbass, ketika pasukan Moskow terus bergerak ke arah barat.
Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi kehancurannya pada tanggal 27 Februari.
Kemudian, Yan Gagin, penasihat kepala Republik Rakyat Donetsk (DPR) Rusia, mengatakan kepada wartawan bahwa alat berat yang hancur itu pada dasarnya adalah “kaleng kosong yang dilengkapi meriam.”
Menurut pejabat itu, AS telah menghapus semua teknologi sensitifnya dari tank tersebut sebelum diserahkan ke Kiev.
Meskipun AS mengumumkan pengiriman 31 tank Abrams ke Ukraina pada Januari 2023, pengiriman tersebut baru tiba pada musim gugur, dan kendaraan tersebut tidak berada di garis depan hingga Februari.
Washington awalnya berencana untuk memberikan Kiev versi tank M1 A2 yang lebih modern, namun akhirnya memilih untuk mengirim A1 yang lebih rendah untuk mempercepat pengiriman.
Moskow berulang kali menyatakan bahwa pengiriman senjata dari Barat sebanyak apa pun tidak dapat mengubah situasi di medan perang, dan menambahkan bahwa senjata dan peralatan militer apa pun yang dipasok Barat yang dikirim ke Ukraina “akan terbakar.”
Berbeda dengan penghancuran M1 Abrams kedua, Kemenhan Rusia mengonfirmasi penyerangan tank M1 Abrams Ukraina pertama.
Dalam penyerangan pada 27 Februari lalu, lapis baja tersebut melaju keluar di dekat kota Avdiivka di Donbass, ketika pasukan Moskow terus bergerak ke arah barat.