Wapres AS Tantang Hamas Lakukan Gencatan Senjata
Wakil Presiden AS, Kamala Harris, kembali mempertegas seruan untuk gencatan senjata sementara di Gaza dalam pidatonya di Selma, Alabama, Minggu (3/3).
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Agave Boniarce Veva Situmorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden AS, Kamala Harris, kembali mempertegas seruan untuk gencatan senjata sementara di Gaza dalam pidatonya di Selma, Alabama, Minggu (3/3/2024).
“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, gencatan senjata harus segera dilakukan,” kata Harris.
Mewakili beberapa kritik keras yang sebelumnya telah disampaikan Presiden AS, Joe Biden, Harris mengatakan, Israel harus berbuat lebih banyak untuk memungkinkan pengiriman bantuan ke Gaza, termasuk membuka penyeberangan perbatasan baru, dan berkomitmen untuk tidak menerapkan “pembatasan yang tidak perlu”.
Dalam pidatonya tersebut, Harris juga membahas insiden hari Kamis, dimana lebih dari 100 warga Palestina terbunuh ketika mereka mencoba mengakses bantuan makanan di kota Gaza. Harris mengatakan bahwa “terlalu banyak warga yang tidak bersalah telah terbunuh”.
“Hati kami hancur untuk para korban tragedi mengerikan itu,” katanya.
Selain itu, Harris juga menantang Hamas untuk menerima persyaratan perjanjian gencatan senjata, yang menurut para pejabat AS, telah disepakati sebelumnya oleh Israel.
“Hamas harus menyetujui kesepakatan itu. Mari kita lakukan gencatan senjata, mari kita satukan kembali para sandera dengan keluarga mereka, dan mari kita berikan bantuan segera kepada masyarakat Gaza,” tambahnya.
Lebih lanjut, komentar Harris ini diketahui muncul sebagai respons atas tekanan yang meningkat, yang dihadapi oleh Presiden AS, Joe Biden, dari pemilih sayap kiri atas dukungannya terhadap Israel.
Di sisi lain, Partai Demokrat mengatakan, pihaknya semakin khawatir bahwa sikap Biden terhadap perang ini akan merugikannya dalam pemilihan suara pada pemilu di bulan November mendatang.
Baca juga: Paus Fransiskus Minta Hentikan Perang di Gaza: Saya Sedih Atas Penderitaan Rakyat Palestina
Kekhawatiran itu terbukti dengan adanya fakta bahwa selama pemilihan pendahuluan Partai Demokrat di Michigan pekan lalu, lebih dari 100.000 pemilih telah memberikan suara “tidak berkomitmen” sebagai teguran terhadap tindakan Biden mengenai perang yang terjadi di Gaza.(CNN)