Bombardemen Tak Pandang Bulu, Hamas Tak Tahu Sandera Israel di Gaza Masih Hidup atau Sudah Mati
Hamas tidak tahu apakah sandera Israel yang ditahan di Gaza masih hidup atau sudah mati lantaran mengerikannya kondisi di Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Bombardemen Tanpa Pandang Bulu, Hamas Tak Tahu Apakah Sandera Israel di Gaza Masih Hidup atau Sudah Mati
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan pembebasan Palestina, Hamas mengaku ‘tidak tahu’ apakah sandera Israel di Gaza masih hidup atau sudah mati.
Hal itu diungkapkan seorang anggota kepemimpinan politik Hamas, Bassem Naim terkait sandera-sandera Israel yang ada di tangah sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam di Gaza.
Baca juga: Menteri Kebudayaan Israel: Apa yang Disebut Sebagai Bulan Ramadan Harus Dihapuskan
Dia menjelaskan, gerakan tersebut tidak tahu apakah sandera Israel yang ditahan di Gaza masih hidup atau sudah mati lantaran mengerikannya kondisi di Gaza.
Kematian yang terjadi di wilayah itu seolah menyerbak di tiap sudut, entah karena bom atau karena kelaparan.
“Kami tidak tahu persis siapa yang masih hidup dan siapa yang tewas, apakah mereka terbunuh karena pemboman atau kelaparan,” kata Bassem Naim kepada AFP dari Kairo.
“Ada tawanan yang ditahan oleh banyak kelompok dan di banyak tempat,” kata dia menjelaskan siapa yang bertangung jawab atas sandera di Israel di Gaza.
Masalah tawanan menjadi inti perundingan yang sedang berlangsung di Kairo yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.
Negara-negara penengah – Mesir, Qatar dan Amerika Serikat – berupaya mencapai kesepakatan sebelum bulan Ramadan, yang dimulai minggu depan, tergantung pada penampakan hilal.
Baca juga: Israel Gempar, AS Kebut Rencana Pendirian Negara Palestina: Gencatan Senjata Sebelum Ramadan
Media Israel melaporkan kalau pemerintahan Benjamin Netanyahu bersikeras, Hamas harus menyerahkan daftar nama para tawanan, yang diyakini sekitar 130 orang masih ditahan.
Laporan mengatakan, Israel akhirnya tidak mengirim delegasi ke Kairo, tidak seperti Hamas, karena gerakan tersebut tidak menyerahkan daftar tersebut.
Hamas, sementara itu, bersikeras melakukan gencatan senjata total di Gaza dan penarikan pasukan Israel sebelum kesepakatan mengenai pembebasan tawanan tercapai.
“Soal detail tawanan tidak disebutkan dalam surat atau proposal apa pun yang beredar selama proses negosiasi,” jelas Naim.
Dia menekankan perlunya “gencatan senjata” agar gerakan tersebut dapat memenuhi permintaan mengenai nama, jumlah dan status para tawanan.