Investigasi Media Inggris Ungkap Tentara Israel Edit Rekaman Udara Tragedi Tepung Berdarah Palestina
rekaman tersebut telah diedit dan tidak ditampilkan secara berurutan, sehingga menimbulkan kecurigaan IDF sangat mungkin menyembunyikan pembantaian
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dalam komentar lebih lanjut kepada Channel 4 News Inggris, juru bicara IDF Kolonel Peter Lerner mengatakan "massa menyerbu konvoi sehingga akhirnya terhenti, seperti yang dilaporkan oleh BBC Verify.
"Tank-tank yang berada di sana untuk mengamankan konvoi melihat Warga Gaza diinjak-injak dan dengan hati-hati mencoba membubarkan massa dengan beberapa tembakan peringatan,” klaim pihak IDF.
Dalam pernyataan video yang diposting di X pada pukul 22:35 (GMT+2) di Palestina yang diduduki - Daniel Hagari dari IOF menyatakan: "Ratusan menjadi ribuan dan segalanya menjadi tidak terkendali."
Dia menyebut kalau komandan tank IDF memutuskan mundur untuk “menghindari melukai warga sipil” dan “mereka mundur secara, bukan menembaki massa”.
Namun, sangat berbeda dari pernyataan-pernyataan ini, penasihat khusus perdana menteri Israel, Mark Regev, mengatakan dalam sebuah wawancara di CNN antara pukul 20.00 – 21.00 (GMT+2) bahwa tentara pendudukan Israel tidak terlibat secara langsung. dengan cara apa pun dan tidak berada di lapangan.
Dia berpendapat bahwa IDF telah melepaskan tembakan dalam insiden terpisah yang tidak terkait dengan truk tersebut, namun tidak memberikan bukti lebih lanjut.
Israel Jadi Pihak yang Bertanggung Jawab atas Pembantaian
Sebelumnya pada hari Jumat, surat kabar Israel Haaretz membahas Flour Massacre di Jalan al-Rashid Gaza pada hari Kamis, yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.
Mereka mengamati bahwa dampak yang terjadi mungkin mempengaruhi negosiasi yang sedang berlangsung untuk mencapai kesepakatan, menunjukkan bahwa hal itu dapat meningkatkan ketegangan di berbagai bidang, dari Washington hingga Riyadh.
Hal ini memperkuat anggapan bahwa “Netanyahu tidak menafsirkan situasi secara akurat,” menurut Haaretz.
Surat kabar tersebut juga menyoroti, pemandangan menyedihkan dari pembantaian tersebut konsisten dengan angka yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina mengenai jumlah korban warga Palestina di Jalur Gaza.
Hal ini menggarisbawahi bahwa secara internasional, Israel dianggap sebagai pihak utama yang bertanggung jawab atas pembantaian ini.
Perlu dicatat, pendudukan Israel berada di bawah tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan penyelidikan setelah lebih dari 100 warga Palestina terbunuh di Gaza pada hari Kamis ketika massa yang putus asa mengerumuni kendaraan bantuan dan pasukan Israel melepaskan tembakan.
"Lebih dari 110 orang tewas dalam pembantaian di Jalan al-Rasheed, sebelah barat Kota Gaza. Sementara puluhan lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan warga sipil Palestina yang sedang mengantre untuk menerima paket bantuan di Jalur Gaza bagian utara," kata sumber lapangan dari anggota milisi Perlawanan Palestina kepada Al Mayadeen.