Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Militer Yaman Terafiliasi Houthi Rudal Kapal Israel & Kapal Perang AS: Korban Jiwa di Kapal MSC SKY

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Senin mengumumkan, serangan dilakukan dalam dua operasi terpisah.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Militer Yaman Terafiliasi Houthi Rudal Kapal Israel & Kapal Perang AS: Korban Jiwa di Kapal MSC SKY
india.com
ILUSTRASI - Sebuah kapal yang dikabarkan berkepemilikan Israel terbakar setelah mendapat serangan rudal Houthi. 

Militer Yaman Terafiliasi Houthi Hajar Kapal Israel dan Kapal Perang AS: Korban Jiwa di Kapal MSC SKY

TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Yaman yang terafiliasi Ansarallah Houthi mengabarkan pada Senin (4/3/2024) kalau pihaknya menyerang kapal MSC SKY Israel di Laut Arab, mengkonfirmasi adanya korban jiwa.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Senin mengumumkan, serangan dilakukan dalam dua operasi terpisah.

Serangan-serangan itu dilakukan di Laut Merah dan Laut Arab.

Baca juga: Houthi Izinkan Kapal Inggris yang Tenggelam di Laut Merah Ditowing dengan Imbalan Bantuan ke Gaza 

Mereka menyatakan kalau serangan ini sebagai bagian dari dukungan mereka kepada rakyat Gaza dan Perlawanan mereka yang saat ini menghadapi genosida Israel yang sedang berlangsung.

Serangan juga sebagai balasan terhadap agresi AS-Inggris di negara tersebut.

Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin malam kalau Angkatan Laut Yaman menargetkan dan langsung menyerang kapal MSC SKY Israel di Laut Arab, mengungkapkan kalau operasi tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal angkatan laut yang “sesuai”.

Berita Rekomendasi

Serangan kedua termasuk peluncuran sejumlah drone dan rudal balistik yang menargetkan beberapa kapal perang AS di Laut Merah, tambahnya.

“Melalui dua operasi ini, (kami) menegaskan kemampuan kami untuk menargetkan kapal perang dan non-kapal perang secara bersamaan,” kata Saree.

Baca juga: Ansarallah Houthi: Kedaulatan Dilanggar, Yaman Deklarasikan Perang Terbuka Lawan AS dan Inggris

Kapal-kapal komersial berlayar di Laut Mediterania di lepas pantai Israel utara pada 21 Desember 2023, menyusul pengumuman Amerika Serikat tentang niatnya untuk membentuk koalisi multinasional untuk melindungi kapal kargo yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah dari serangan kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran.
Kapal-kapal komersial berlayar di Laut Mediterania di lepas pantai Israel utara pada 21 Desember 2023, menyusul pengumuman Amerika Serikat tentang niatnya untuk membentuk koalisi multinasional untuk melindungi kapal kargo yang melakukan perjalanan melalui Laut Merah dari serangan kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran. (Tangkap Layar Memo/Kredit Foto: Mati Milstein/NurPhoto Via Getty Images)

Blokade Laut Merah Jalan Terus

Dia juga menegaskan kalau tentara Yaman tidak akan ragu untuk melakukan lebih banyak operasi dan serangan terhadap sasaran musuh di kedua laut tersebut untuk mendukung masyarakat tertindas di Gaza.

Serangan, kata dia, juga ditujukan untuk mempertahankan Yaman dari agresi militer asing.

Sebagai penutup konferensi pers tersebut, dia menegaskan kembali kalau Angkatan Bersenjata Yaman akan terus melakukan blokade laut.

Baca juga: Houthi yang Perang Lawan AS-Inggris, China Lah yang Jadi Pemenang di Laut Merah

"Untuk mendukung Palestina dan mencegah kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki untuk berlayar di Laut Arab dan Laut Merah sampai agresi terhadap negara kita terhenti dan pengepungan terhadap saudara-saudara yang setia di Jalur Gaza diangkat,” kata Saree.

Kementerian Luar Negeri Yaman di pemerintahan Sanaa telah menegaskan pada Sabtu bahwa “mengingat kegigihan Zionis yang didukung oleh Amerika Serikat dan Inggris,” Yaman berdiri teguh dalam mencegah masuknya kapal-kapal yang berafiliasi dengan entitas Israel.

“Kami menganggap Amerika Serikat secara langsung bertanggung jawab atas eskalasi Zionis karena dukungan tak terbatas yang diberikan oleh Washington dan sekutunya kepada entitas [‘Israel’] secara politik, material, militer, dan logistik, termasuk menghalangi Dewan Keamanan untuk memenuhi perannya dalam hal ini menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

(oln/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas