Warga Palestina yang Dibebaskan Israel Bersaksi tentang Penganiayaan Tentara Israel saat Interogasi
Warga Palestina yang telah dibebaskan Israel bersaksi tentang pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan oleh tentara Israel saat interogasi.
Penulis: Muhammad Barir
Media berbahasa Ibrani tersebut mengatakan beberapa orang telah dikembalikan ke Gaza, termasuk sebagian besar warga Gaza yang memiliki izin untuk bekerja di Israel sebelum perang.
Namun, setidaknya satu warga Gaza yang sebelumnya bekerja di Israel, seorang penderita diabetes, meninggal di sana, setelah tidak menerima perawatan medis, kata sebuah sumber kepada Haaretz.
Media tersebut sebelumnya melaporkan pada bulan Desember bahwa tahanan Palestina di pusat penahanan Sde Teiman ditutup matanya dan diborgol pada siang hari.
Dikatakan banyak orang yang dipukuli dan dihukum, sejalan dengan kesaksian warga Gaza yang kemudian kembali ke Jalur Gaza.
Tentara mengatakan pada saat itu bahwa mereka akan menyelidiki masalah ini.
Awal pekan ini, sebuah laporan UNRWA mengatakan warga Gaza yang sebelumnya ditahan mengungkapkan bahwa mereka dipukuli, diserang secara seksual, dan tidak mendapat perawatan medis serta dukungan hukum selama penahanan mereka.
Laporan itu mengatakan para tahanan termasuk pria dan wanita, termasuk anak-anak berusia enam tahun dan lansia berusia 82 tahun.
Militer Israel mengklaim bahwa setiap tahanan yang “tidak memiliki hubungan dengan operasi teroris” akan dibebaskan kembali ke Gaza. Belum ada cara untuk memverifikasi hal ini.
Pada awal Desember, gambar yang beredar di media sosial menunjukkan puluhan tahanan Palestina ditelanjangi hingga hanya mengenakan pakaian dalam dan mata ditutup di jalan-jalan Gaza.
Israel memiliki sejarah panjang dalam menyiksa warga Palestina dan warga Arab lainnya, yang paling terkenal adalah di penjara rahasia yang dikenal sebagai Fasilitas 1391.
Sejak tahun 1967, Israel telah menahan lebih dari satu juta warga Palestina, termasuk puluhan ribu anak-anak, menurut PBB.
(Sumber: Anadolu Ajansı, The Cradle)