Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pancing Pasukan IDF Datang, Milisi Palestina Gelar Operasi Serentak di Tepi Barat Jelang Ramadan

Dalam satu operasi, penyergapan yang dilakukan secara baik, tujuh tentara Israel terluka setelah alat peledak rakitan diledakkan di dekat Homesh

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pancing Pasukan IDF Datang, Milisi Palestina Gelar Operasi Serentak di Tepi Barat Jelang Ramadan
AFP/SAID KHATIB
Militan Palestina bertopeng dari Brigade Al - Aqsa, sebuah kelompok terkait dengan gerakan Fatah, memperlihatkan dalam bertempur, selama sesi pelatihan di Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, pada tanggal 25 Maret 2015. AFP PHOTO / SAID KHATIB 

Api Gaza Menyala di Tepi Barat Jelang Ramadan, 7 Tentara Israel Rontok Saat Milisi Palestina Gelar Operasi Serentak

TRIBUNNEWS.COM - Tujuh tentara Israel dilaporkan terluka dalam serangan terencana milisi Perlawanan Palestina di dekat pemukiman Homesh di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, situs berita Israel Ynet melaporkan.

Anggota milisi perlawanan Palestina dilaporkan menembaki sekelompok tentara Israel dan menargetkan mereka dengan alat peledak rakitan, melukai sedikitnya tujuh orang, yang dievakuai menggunakan helikopter ke rumah sakit Beilinson di wilayah pendudukan '48.

Baca juga: Arab Saudi Kutuk Perluasan Pemukiman Israel Besar-besaran di Tepi Barat, Yerusalem, dan Betlehem

Tak lama kemudian, Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina - Brigade Jenin mengumumkan bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan dengan perencanaan tersebut.

Pancing Pasukan IDF Datang

Menurut laporan, pejuang Perlawanan Palestina melepaskan tembakan ke situs militer Israel di dekat Homesh untuk memancing pasukan IDF yang sedang menyelidiki insiden tersebut ke kota Silat al-Dahr, yang terletak di jalan yang menghubungkan Jenin ke Homesh.

Ketika pasukan IDF tiba di daerah yang telah ditentukan sebelumnya, sebuah alat peledak diledakkan oleh pejuang Perlawanan, menyebabkan korban jiwa di antara pasukan pendudukan.

Media-media Israel menyoroti operasi yang "direncanakan" ini sebagai "sangat berbahaya" dan merujuk pada fakta bahwa mereka yang melakukan operasi tersebut masih buron.

BERITA TERKAIT

Sumber-sumber Palestina juga mengungkapkan kalau anggota milisi Perlawanan Palestina menyerang dua titik militer dan pemukiman ilegal di Tepi Barat tepat setelah operasi dilakukan di Homesh.

PERSATUAN NASIONAL - Anggota Brigade Al-Qassam (tengah), sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, dan anggota Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, bersama dalam sebuah pengamanan acara publik. Faksi-faksi perlawanan Palestina dilaporkan tengah mengupayakan terbentuknya persatuan nasional guna menghadapi agresi militer Israel.
PERSATUAN NASIONAL - Anggota Brigade Al-Qassam (tengah), sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, dan anggota Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, bersama dalam sebuah pengamanan acara publik. Faksi-faksi perlawanan Palestina dilaporkan tengah mengupayakan terbentuknya persatuan nasional guna menghadapi agresi militer Israel. (tangkaplayar Almayadeen)

Hamas, PFLP Memuji Serangan Heroik Tersebut

Gerakan Hamas mengeluarkan pernyataan yang memuji "operasi Homesh yang heroik", menegaskan kalau peristiwa tersebut adalah "respon alami terhadap pembantaian Israel di Gaza dan Tepi Barat," serta ancaman Israel terhadap Masjid al-Aqsa.

“Kami menyerukan kepada seluruh rakyat bebas dan pahlawan bangsa kami untuk melakukan aksi balas dendam dalam menanggapi kejahatan pendudukan,” kata gerakan tersebut.

Gerakan lain Palestina, Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menegaskan kalau milisi Perlawanan Palestina telah merencanakan “lebih banyak operasi yang akan mengejutkan musuh.”

Front tersebut mengatakan, operasi penyerangan tersebut “diduga” dan dilakukan dalam konteks hak rakyat Palestina untuk melawan pendudukan.

PFLP juga menyoroti fakta bahwa operasi Homesh di Tepi Barat terjadi sebagai respons terhadap agresi Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari 150 hari.

“Operasi tingkat tinggi dan terencana ini telah dipelajari dan dipersiapkan dengan baik, dan operasi ini menggagalkan upaya Menteri Keamanan Israel, Yoav Gallant, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Tepi Barat.”

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas