Pilunya Ramadhan di Gaza, Warga Tak Punya Makanan untuk Disantap Saat Buka Puasa dan Sahur
Berdasar hasil pemantauan hilal di kompleks Masjid Al-Aqsa, pemerintah Palestina resmi menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada hari Senin.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEW.COM, GAZA – Berdasar hasil pemantauan hilal di kompleks Masjid Al-Aqsa di kota Tua Yerusalem, pemerintah Palestina resmi menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Senin (11/3/2024).
Tak seperti Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya, kali ini jutaan warga Palestina harus menjalani puasa Ramadhan dengan suasana suram, imbas serangan militer Israel yang tak kunjung mereda.
Salah satu pengungsi Gaza Hanaa al-Masry menceritakan kondisi memprihatinkan yang harus dihadapi keluarganya saat hari pertama Ramadhan.
Akibat krisis pangan yang terjadi di sejumlah kamp-kamp pengungsian, ia kini tak bisa menyiapkan hidangan makanan untuk sahur maupun buka puasa.
“Saya dulu suka menyiapkan makanan berupa keju, selai, kacang-kacangan, dan telur untuk menghidupi keluarga saya sepanjang puasa dan kemudian menyiapkan sesuatu yang lezat untuk berbuka puasa, namun kini semuanya berbeda,” ujar Masry, dikutip dari The Guardian.
“Di sini, tidak akan ada dekorasi, tidak ada makan malam keluarga yang menyenangkan, dan tidak ada pembacaan Al-Qur'an di bawah pohon lemon dan lentera. Segala sesuatu di sekitar kami suram dampak pemboman Israel,” imbuhnya.
Hal serupa juga dialami oleh para pengungsi di tempat penampungan yang dikelola PBB di dekat Khan Younis.
Hussein al-Awda, petugas program di sebuah LSM internasional mengatakan sejak konflik dimulai, para pengungsi hanya mengandalkan makan kacang kacangan untuk bisa bertahan hidup.
“Ada beberapa kacang-kacangan dan buah-buahan kering di pasaran, sejenis makanan yang harus kita santap saat berbuka puasa di bulan Ramadhan, tapi harganya sangat mahal. Buka puasa hanya akan menjadi lebih banyak kacang,” kata Awda.
Baca juga: Warga Palestina di Jalur Gaza Kelaparan Jelang Ramadan, PBNU Salurkan Bantuan Makanan
Maha, salah satu warga Gaza yang juga merupakan ibu dari lima anak itu mengatakan telah berpuasa dengan menahan lapar dan haus, sejak Oktober 2023 lalu.
"Kami tidak melakukan persiapan apapun untuk menyambut Ramadhan karena kami telah berpuasa selama lima bulan," kata Maha.
"Tidak ada makanan, kami punya makanan kaleng dan nasi, sebagian besar makanan dijual dengan harga mahal," tambah Maha.
Gaza Dilanda Krisis Pangan Akut
Organisasi pangan dan pertanian PBB (FAO) mengungkapkan, saat ini sebanyak 2,3 juta rumah tangga di jalur gaza menderita kerawanan pangan akibat aksi blokade yang dilakukan militer israel.