Karikatur Surat Kabar Perancis Panen Kecaman karena Olok-olok Kelaparan Warga Gaza Saat Ramadan
Kartun berjudul “Ramadhan di Gaza – Awal Bulan Puasa” ini digambar oleh Corinne Rey, mantan kartunis majalah satir ternama, Charlie Hebdo.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kartun Surat Kabar Perancis Panen Kecaman karena Olok-olok Kelaparan Warga Gaza Saat Ramadan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kartun yang menggambarkan kelaparan warga Palestina di Gaza selama bulan suci Ramadan, yang diterbitkan di harian Prancis, Liberation, memicu kemarahan di media sosial.
Publik dunia maya juga ramai-ramai mengecam harian tersebut karena mengolek-olok “genosida” pasukan Israel di wilayah kantong yang terkepung.
Kartun berjudul “Ramadhan di Gaza – Awal Bulan Puasa” ini digambar oleh Corinne Rey, mantan kartunis majalah satir ternama, Charlie Hebdo.
Baca juga: AS Mau Kerahkan 1.000 Tentara Bangun Pelabuhan Gaza, Awal Pengusiran Total Rakyat Palestina?
Gambar tersebut menggambarkan sebuah kota yang hancur di latar belakang dan sebuah tangan mencuat dari reruntuhan, sementara seorang pria yang terengah-engah mengejar dua tikus dan serangga di jalan.
Seorang wanita duduk di jalan bersama seorang anak laki-laki yang kelaparan di sampingnya dan dengan marah memperingatkan pria yang sedang berlari tersebut, dengan mengatakan, “Jangan sebelum matahari terbenam,” mengacu pada praktik pelaksanaan puasa sepanjang hari dalam Islam.
Pengguna media sosial meninggalkan komentar marah di postingan Liberation di X, mengungkapkan kemarahan mereka terhadap kartun tersebut yang mengejek “genosida”.
Banyak pengguna yang percaya bahwa kartun tersebut jelas-jelas mengejek warga Gaza, yang kehilangan kebutuhan dasar dan bantuan kemanusiaan, sehingga membuat mereka kelaparan.
Kelaparan Jadi Senjata Perang
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut kelaparan digunakan sebagai senjata perang di Gaza.
Hal tersebut disampaikan oleh Josep saat berpidato di depan Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (12/3/2024).
Mulanya, ia menyatakan bahwa Uni Eropa tengah berjuang maksimal untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Kita sekarang melihat penduduk yang berjuang untuk kelangsungan hidup mereka sendiri.”
“Bantuan kemanusiaan perlu masuk ke Gaza, dan Uni Eropa berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkannya," ujar Josep dikutip dari BBC Internasional.
Lebih lanjut, Josep berujar, guna mengirimkan bantuan itu, cara-cara alternatif melalui laut dan udara mesti ditempuh.