Ukraina Serang Sejumlah TPS saat Pilpres Rusia Berlangsung, Tak Ada Korban Jiwa
Sejumlah titik tempat pemungutan suara (TPS) di Rusia dilaporkan mendapat serangan dari Ukraina di tengah berlangsungnya pemilihan presiden.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
Putin menggambarkan serangan militan Ukraina di perbatasan Rusia adalah salah satu contohnya.
Ia mengutuk serangan itu dan bersumpah akan membalasnya.
"Untuk mengganggu proses pemungutan suara dan mengintimidasi masyarakat, setidaknya di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, rezim neo-Nazi Kyiv telah merencanakan dan mencoba melakukan serangkaian aksi kriminal bersenjata yang demonstratif,” kata Putin dalam pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan Nasional Rusia, Jumat (15/3/2024) malam.
Putin mengatakan tindakan Ukraina sebagai hal yang tidak masuk akal dari sudut pandang militer, dan kriminal dari sudut pandang kemanusiaan.
"Eskalasi ini juga dapat digunakan sebagai aksi publisitas bagi Kyiv untuk menunjukkan kepada publik Ukraina dan pendukung negara-negara Barat sejumlah keuntungan militer," kata Putin menyatakan dugaannya.
Menurutnya, serangan itu hanya untuk mengalihkan perhatian rakyat Ukraina.
“Tujuan lain yang mungkin dari tindakan tersebut adalah untuk mengalihkan perhatian rakyat mereka sendiri dan masyarakat di negara lain, yang rezim Kyiv coba minta uang dan segala macam bantuan, untuk mengalihkan perhatian dari situasi nyata di garis depan," lanjut presiden Rusia itu.
Putin mengatakan ia mendapat laporan tentang pengerahan kekuatan militer Ukraina ke perbatasan.
"Menurut perkiraan kami, militer Ukraina telah mengerahkan lebih dari 2.500 prajurit, sekitar 35 tank dan sekitar 40 kendaraan lapis baja lainnya untuk menyerang beberapa lokasi di sepanjang perbatasan," kata Putin.
Putin mengklaim semua serangan telah berhasil digagalkan, dan pihak Ukraina menderita banyak korban jiwa dan material, dikutip dari RIA Novosti.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yunita Rahmayanti)