Ben-Gvir Desak Israel Perbolehkan Para Yahudi Menyerbu Masjid Al Aqsa di 10 Hari Terakhir Ramadan
Ben-Gvir dalam desakannya meminta para Yahudi Istael bisa menyerbu Masjid Al-Aqsa dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan, menurut laporan media Israel
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Selain itu, Israel juga melakukan sekitar 23 patroli di sepanjang Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki.
Adapun Minggu lalu pasukan Israel menghalangi masuknya ratusan jemaah ke dalam Al-Aqsa yang hendak menunaikan salat tawarih.
Bahkan, pasukan Israel menahan banyak warga sipil di gerbang yang menuju ke Al-Aqsa.
Selama lima bulan pasukan Israel mengepung ketat tempat ibadah itu dan mencegah warga Palestina memasukinya.
Yordania mengkritik
Perdana Menteri Yordania Ayman Safadi pada hari Senin, (11/3/2024), mengkritik tindakan pembatasan oleh Israel terhadap jemaah Palestina yang akan masuk ke kompleks Al-Aqsa.
Safadi mengatakan negaranya menolak pembatasan yang dilakukan Israel itu.
“Kami memperingatkan bahwa menodai kesucian Masjid Al-Aqsa itu [tindakan] bermain dengan api,” kata Safadi dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Vatikan Uskup Besar Paul Gallagher.
Yordania menyebut warga Palestina menganggap pembatasaan jemaah itu sebagai serangan terhadap kebebasan beribadah.
Sebelumnya, Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvr mengatakan dia ingin adanya pembatasan yang lebih ketat mengenai jumlah jemaah.
Adapun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berujar bahwa jumlah jemaah yang diizinkan sama dengan jumlah pada tahun Ramadan sebelumnya.
“Tidak mengizinkan jemaah untuk menunaikan kewajiban keagamaan dan ritual mereka pada bulan suci ini dan membatasai kebebasan memasuki Masjid Al-Aqsa, semua tekanan itu mengarah kepada situasi ‘meledak’ yang kami peringatkan,” ujar Safadi.
“Tepi Barat sedang mendidih,” katanya menambahkan.
Netanyahu bersikeras serang Rafah
Sementara itu, di tengah situasi perang di Gaza, Netanyahu mengaku akan tetap melancarkan serangan Kota Rafah di Gaza.
Padahal, sudah ada banyak desakan dari masyarakat dunia agar Netanyahu mengurungkan niatnya lantaran sudah banyak warga sipil Palestina yang jadi korban tewas.
Baca juga: Ini Hukuman untuk Warga Afrika Selatan yang Ikut Bantu Tentara Israel jika Mereka Pulang ke Afsel