Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prancis Diduga Kirim Tentara ke Ukraina, Rusia Ancam akan Habisi Mereka

Prancis diduga mengirim tentara ke Ukraina. Wakil Ketua Duma Negara Bagian, Pyotr Tolstoy sebut Rusia akan habisi mereka semua.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Prancis Diduga Kirim Tentara ke Ukraina, Rusia Ancam akan Habisi Mereka
STRINGER / AFP
Prajurit berbaris saat parade militer Hari Kemenangan di Rostov-on-Don pada 9 Mei 2023. -- Rusia akan menghabisi semua tentara Prancis di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Duma Negara Bagian, Pyotr Tolstoy, menuduh Prancis mengirim tentara ke Ukraina.

Tuduhan ini muncul setelah intelijen Rusia sebelumnya mengatakan Prancis kemungkinan akan mengirim tentara ke Ukraina.

“Kami akan membunuh semua tentara Prancis yang datang ke wilayah Ukraina. Semuanya,” katanya kepada saluran BFMTV, Kamis (21/3/2024).

Ia juga menyatakan setidaknya ada 147 dari 367 tentara bayaran Prancis yang tiba di Ukraina lebih awal dan telah dieliminasi.

Selain itu, Pyotr Tolstoy menegaskan Rusia tidak peduli dengan pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan perkataannya tentang penolakan garis merah dalam pemberian bantuan ke Ukraina.

Rusia akan Targetkan Tentara Prancis di Ukraina

Sebelumnya, pada Selasa (19/3/2024), Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), Sergey Naryshkin, mengatakan Prancis telah mempersiapkan kontingen militer untuk dikirim ke Ukraina, yang awalnya berjumlah sekitar 2.000 tentara.

“(Tentara Prancis) akan menjadi target prioritas yang sah untuk serangan Angkatan Bersenjata Rusia,” kata Naryshkin, menurut pernyataan yang dipublikasikan di situs SVR, Selasa (19/3/2024).

Berita Rekomendasi

“Pedang menanti semua orang Prancis yang memasuki wilayah itu melawan Rusia,” tambahnya.

Klaim Sergey Naryshkin tersebut tidak didukung bukti dan muncul pada hari yang sama ketika Jenderal Pierre Schill, kepala staf angkatan darat Prancis, mengatakan tentara Prancis siap menghadapi pertempuran terberat, seperti diberitakan The Moscow Times.

Setelah itu, Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis membantah pernyataan yang disampaikan Naryshkin tidak sesuai dengan kenyataan.

Baca juga: Enggan Dicap Pengecut, Macron Minta NATO Lawan Rusia, AS: Ukraina Tak Minta Itu

"Komentar Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) merupakan indikasi penggunaan taktik disinformasi massal yang sistematis oleh Rusia,” kata Kementerian Pertahanan Prancis kepada Anadolu melalui pernyataan tertulis.

Pernyataan tersebut juga menekankan kehati-hatian agar tidak menjadi korban manipulasi semacam itu.

Sementara itu, Kepala Intelijen Rusia menekankan Prancis secara tidak resmi mengakui kematian prajuritnya sendiri.

Pada akhir Februari lalu, setelah konferensi di Paris yang ditujukan untuk Ukraina, Emmanuel Macron tidak mengesampingkan kemungkinan pengiriman pasukan darat dari negara-negara Barat ke zona operasi militer khusus.

Emmanuel Macron juga mengatakan negara-negara Barat berniat melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencegah Rusia mengambil alih perang ini.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas