Embargo Kanada Picu Efek Bola Salju, Israel Ketar-ketir Barat Berpaling Ikut Setop Pasok Senjata
Pemerintah Kanada melalui Menteri Luar Negeri Melanie Joly menyampaikan keputusan embargo penjualan senjata ke Israel.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Pasukan militer Netanyahu khawatir negara-negara barat akan mengikuti keputusan Kanada untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Pernyataan tersebut diungkap media lokal Israel usai Pemerintah Kanada melalui Menteri Luar Negeri Melanie Joly menyampaikan keputusan embargo penjualan senjata ke Israel.
“Partai Demokrat Baru (NDP) meminta pemerintah menghentikan ekspor senjata ke Israel di masa depan untuk keadilan dan perdamaian di Timur Tengah,” ujar Joly.
Menurut data Al Mayadeen dalam setahun terakhir Kanada menyumbang 15 juta dolar AS atau setara 0,5 persen dari total ekspor senjata ke Israel.
Baca juga: Menteri Pertahanan Israel akan Datang ke Washington, Bawa Daftar Panjang Senjata yang Diinginkan
Namun setelah Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan mencapai 31.000 jiwa, Pemerintah Kanada yang geram akhirnya memutuskan untuk berhenti melakukan penjualan senjata ke Israel.
Meski sumbangan tersebut tak sebanyak negara-negara pengekspor lainnya, namun embargo senjata yang dilakukan Kanada dikhawatirkan dapat memicu efek domino seperti tren pembekuan amunisi yang lebih besar di antara negara-negara Barat.
Apabila hal tersebut terjadi, maka pasukan Israel yang berada di jalur Gaza bisa terancam mengalami krisis senjata dan amunisi.
Terlebih belakangan ini sejumlah sekutu dekat Israel mulai membelot, menunda pengiriman senjata dan arteri tempur untuk militer Israel.
Negara yang Stop Pasok Senjata ke Israel
Dua negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Belgia dan Italia sepakat untuk menghentikan semua ekspor senjata, amunisi perang serta bahan peledak bubuk mesiu ke Israel
Penangguhan tersebut dilakukan keduanya setelah Mahkamah Internasional menentang invasi dan aksi genosida yang dilakukan Israel hingga menyebabkan lonjakan korban jiwa yang sebagian besar didominasi oleh anak-anak dan perempuan.
Hal serupa juga turut dilakukan perusahaan asal Jepang Itochu Corp yang menyatakan bahwa unit penerbangan mereka akan menghentikan kerja sama dengan perusahaan senjata Israel Elbit Systems Ltd. pada akhir Februari karena perang di Jalur Gaza.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Spanyol mengatakan pada bulan Januari bahwa negaranya belum menjual senjata apapun kepada Israel sejak awal perang.
Australia baru – baru juga dikabarkan menunda pengiriman senjata dan arteri tempur untuk militer Israel. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese bahkan mulai terang-terangan mengabaikan permintaan PM Israel Benyamin Netanyahu untuk melakukan persetujuan ekspor senjata dan peralatan militer.