Rusia Tangkap 11 Tersangka Serangan Teror: Aksi Kejar-kejaran Mobil hingga Perburuan di Hutan
Kedua tersangka yang jadi eksekutor penembakan massal di konser di Moskow ditangkap setelah melalui drama kejar-kejaran mobil.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Rusia Tangkap 11 Tersangka Serangan Teror: Aksi Kejar-kejaran Mobil hingga Perburuan di Hutan
TRIBUNNEWS.COM - Pihak keamanan Kremlin dalam sebuah pernyataan menyatakan 11 orang yang menjadi tersangka serangan teror, ditangkap Sabtu (23/11/2024).
Serangan teror yang dimkasud adalah penembakan massal dan pengeboman yang terjadi di sebuah konser musik di Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024).
Pada aksi penembakan orang-orang bersenjata yang mengenakan pakaian kamuflase melepaskan tembakan senjata otomatis ke arah penonton di gedung konser dekat Moskow, menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai 145 lainnya.
Baca juga: Lembaga Analis AS: Putin Sudah Bersiap, Perang Besar-besaran Rusia-NATO Bakal Pecah Lebih Cepat
Organisasi teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Menurut data intelijen Amerika Serikat, serangan itu didalangi oleh cabang dari kelompok ISIS yang ada di Afghanistan, yakni ISIS-K.
Dilansir Khaberni, Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia sudah memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin tentang penangkapan 11 tersangka setelah serangan teror di dekat Moskow tersebut.
Dari 11 tersangka yang ditangkap ini, 4 orang dinyatakan terlibat langsung penyerangan.
Kejar-kejaran Mobil
Seorang anggota Dewan Perwakilan Rusia, Alexander Khinshtein, mengatakan sebelumnya pada Sabtu kalau dua tersangka yang terlibat dalam melakukan serangan di dekat Moskow yang mengakibatkan kematian dan cedera ditangkap di wilayah Bryansk, Rusia.
Kedua tersangka ditangkap setelah melalui drama kejar-kejaran mobil.
Dia menambahkan, melalui Telegram, tersangka lainnya melarikan diri dengan berjalan kaki ke hutan terdekat.
Pihak berwenang Rusia kemudian memburu para tersangka ke hutan sebelum melumpuhkan mereka.
Mengutip The Straits Times, berikut informasi seputar ISIS-K dan motif kelompok itu menyerang Rusia.
Apa Itu ISIS-K?
Nama ISIS-Khorasan (ISIS-K) diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan dan Afghanistan.
ISIS-K juga dikenal dengan nama Islamic State in Khorasan Province (ISKP).
ISIS-K muncul di Afghanistan timur pada akhir tahun 2014 dan dengan cepat dikenal sebagai kelompok yang sangat brutal.
Sebagai salah satu afiliasi regional paling aktif dari kelompok militan ISIS, ISIS-K mengalami penurunan jumlah keanggotaan sejak mencapai puncaknya sekitar tahun 2018.
Adanya pasukan Taliban dan AS menimbulkan kerugian besar pada kelompok tersebut.
Amerika mengatakan kemampuannya untuk mengembangkan intelijen terhadap kelompok ekstremis di Afghanistan seperti ISIS-K telah berkurang sejak penarikan pasukan AS dari negara tersebut pada tahun 2021.
Serangan Apa Saja yang Dilakukan ISIS-K?
ISIS-K memiliki sejarah panjang berbagai serangan teror, termasuk serangan terhadap masjid, baik di dalam dan di luar Afghanistan.
Baca juga: AS Klaim Sudah Ingatkan Rusia Soal Serangan Terorisme di Moskow, Tapi Diabaikan Putin
Sebelumnya pada tahun 2024, AS menyadap komunikasi yang mengonfirmasi kelompok tersebut, melakukan pemboman ganda di Iran yang menewaskan hampir 100 orang.
Pada September 2022, militan ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang mematikan di kedutaan Rusia di Kabul.
ISIS-K juga bertanggung jawab atas serangan terhadap bandara internasional Kabul pada tahun 2021 yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil selama evakuasi AS dari negara tersebut.
Sebelumnya pada bulan Maret, jenderal penting AS di Timur Tengah mengatakan ISIS-K dapat menyerang kepentingan AS dan Barat di luar Afghanistan hanya dalam waktu enam bulan dan tanpa peringatan.
Mengapa ISIS-K Menyerang Rusia?
Serangan ISIS-K di Rusia pada tanggal 22 Maret 2024 bisa dikatakan merupakan eskalasi yang dramatis.
Tetapi para ahli mengatakan kelompok tersebut telah menentang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.
“ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Dr Colin Clarke dari The Soufan Centre, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Washington.
Michael Kugelman dari Wilson Center yang berbasis di Washington mengatakan ISIS-K melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam.
Ia menambahkan, bahwa kelompok tersebut juga termasuk sejumlah militan Asia Tengah yang memiliki ketidaksukaan mereka sendiri terhadap Moskow.
Kronologi Serangan di Konser Musik Moskow
Mengutip Aljazeera, serangan itu dimulai pada Jumat malam ketika orang-orang sedang duduk untuk menonton pertunjukan Picnic, sebuah band rock populer dari era Soviet.
Sebanyak lima pria berseragam tempur memasuki ruang konser dan menembaki orang-orang di dalamnya.
Dave Primov, yang berada di aula saat penyerangan, menggambarkan kacaunya kondisi saat itu.
“Terdapat rentetan tembakan,” kata Primov kepada kantor berita The Associated Press.
“Kami semua bangkit dan mencoba bergerak menuju gang. Orang-orang mulai panik, mulai berlari dan saling bertabrakan. Beberapa jatuh dan yang lain terinjak-injak.”
Baca juga: ISIS Akui Serang Balai Kota Crocus Moskow saat Ada Gelaran Konser, 60 Orang Tewas & Ratusan Terluka
Para penyerang juga meledakkan bahan peledak yang memicu kobaran api besar, menurut kantor berita Rusia Interfax.
Helikopter kemudian didatangkan untuk memadamkan api dari udara, sementara petugas pemadam kebakaran memadamkan api dari darat.
Api akhirnya dapat dikendalikan pada Sabtu pagi.
Kementerian Situasi Darurat mengatakan petugas pemadam kebakaran membantu sekitar 100 orang melarikan diri melalui ruang bawah tanah gedung, sementara operasi penyelamatan juga diluncurkan untuk orang-orang yang terjebak di atap.
Kantor berita TASS menyebutkan anggota Picnic tidak terluka dan dievakuasi dengan selamat.
(oln/khbrn/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.