Pejabat Rusia Sekaligus Sekutu Dekat Putin Yakin Ukraina Terlibat dalam Serangan Teror di Moskow
Pejabat Rusia sekaligus sekutu dekat Presiden Vladimir Puitn, Nikolai Patrushev juga meyakini bahwa Ukraina terlibat dalam serangan teror di Moskow.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS,COM - Sekretaris Dewan Keamanan Rusia sekaligus sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, Nikolai Patrushev, juga meyakini bahwa Ukraina terlibat dalam serangan teror di Moskow pada Jumat (22/3/2024) kemarin.
Media SHOT menerbitkan sebuah video percakapan singkat ketika reporter bertanya kepada Patrushev.
"ISIS atau Ukraina," tanya reporter itu sembari berjalan di sisi pejabat itu.
"Tentu saja Ukraina," jawab Patrushev.
Acara konser yang menampilkan band rock Picnic terpaksa harus dibubarkan karena teroris menyerbu gedung, Al Arabiya melaporkan.
Rentetan tembakan dilepaskan oleh penyerang yang mengenakan seragam kamuflase.
Teroris bahkan meledakkan granat hingga membuat gedung konser terbakar.
Sedikitnya, 137 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut, dikutip dari The Guardian.
Dilansir AP News, dua hari setelah afiliasi ISIS di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan gedung konser, Putin buka suara.
Dalam sebuah pertemuan yang disiarkan televisi, Putin menuding kelompok Islam radikal mendalangi serangan di gedung konser Balai Kota Crocus Moskow.
Putin juga menyatakan bahwa ada keterlibatan Ukraina di balik serangan teror itu meski telah dibantah oleh pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca juga: Putin Tuding Kelompok Islam Radikal Otaki Serangan Gedung Konser: Mereka Mencoba Kabur ke Ukraina
"Kita tahu bahwa kejahatan tersebut dilakukan oleh kelompok Islam radikal, yang ideologinya diperjuangkan oleh dunia Islam selama berabad-abad," ucap Putin dalam
Putin melanjutkan bahwa kekejaman yang terjadi Jumat lalu, hanya sebuah rangkaian dari serentetan upaya teroris, yang telah meneror Rusia sejak 2014.
"Tentu saja, pertanyaan 'mengapa setelah melakukan kejahatan, para teroris mencoba kabur ke Ukraina?' Siapa yang menunggu mereka di sana' perlu dijawab," lanjut Putin.