ISIS Ngamuk, Ancam Bunuh Presiden Putin Usai Rusia Siksa Para Tersangka Terorisme
Sebuah poster berisi ancaman pembunuhan yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin belakangan mencuat ke publik
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Sebuah poster berisi ancaman pembunuhan yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin belakangan mencuat ke publik, hingga menjadi viral di sejumlah jejaring sosial media.
Ancaman yang dirilis kelompok Negara Islam (ISIS) dengan judul "Ancaman bagi semua orang Rusia yang kejam, termasuk Putin" beredar beberapa hari setelah kelompok Islam tersebut mengaku bertanggung jawab atas penyerbuan pusat konser di Moskow.
Selain menyebar poster, melansir dari Newsweek kelompok ISIS juga turut merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin apabila mereka tak segera menghentikan penyiksaan pada 11 anggotanya sedang di tahanan di Moskow karena terlibat kasus penembakan di balai konser Crocus.
Baca juga: Bukan ISIS, Intelijen Rusia Bongkar Dalang Sebenarnya Serangan Teroris di Moskow
"Kepada semua orang Rusia yang liar! Berhenti menyiksa tahanan ISIS. Awas! Jangan berpikir bahwa kami tidak memiliki kesempatan untuk membalas dendam kepada Anda atas saudara-saudara kami yang ditangkap," ujar seseorang dalam video tersebut.
Adapun insiden penembakan berdarah ini terjadi pada akhir pekan kemarin di Balai Kota Crocus, Krasnogorsk, Moskow barat laut.
Saat itu warga berbondong-bondong datang ke Balai kota untuk menyaksikan konser band rock veteran Picnic, namun menjelang konser akan dimulai secara mengejutkan lima orang bersenjata menyerbu penonton yang ada di dalam gedung.
Tak hanya melakukan penembakan pelaku bertopeng yang mengenakan seragam taktis itu juga turut melemparkan bahan peledak yang memicu kebakaran besar hingga gedung konser runtuh dan atapnya terbakar.
Dalam video yang beredar di media sosial, beberapa pengunjung yang panik meminta bantuan dari atap gedung konser yang terbakar di belakang mereka.
Sementara dalam cuplikan video lainnya orang-orang berteriak, berusaha merangkak keluar dari tempat pertunjukan musik saat para teroris mulai melakukan penembakan brutal.
Anak-anak dilaporkan menjadi turut menjadi korban dan Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk "serangan teroris" tersebut.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-760: Zelensky Bantah Terlibat Aksi Teroris di Moskow
Rusia Ringkus 11 Terduga Pelaku
Tak sampai 24 jam serangan, kelompok teroris ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan paling mematikan di Rusia sejak 20 tahun terakhir
"Pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia," kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AF
Pihak berwenang Rusia kemudian bergerak cepat menangkap 11 orang yang diduga sebagai dalang serangan berdarah di Moskow, termasuk empat orang pelaku yang terlibat langsung dalam penembakan di di Balai Kota Crocus.
Lebih lanjut Badan investigasi utama Rusia mengungkap telah menangkap seorang tersangka disinyalir sebagai pemodal dana kepada terorisme.
"Hubungan teroris yang ditahan dengan kaum nasionalis Ukraina diperoleh dari pemeriksaan perangkat elektronik mereka dan menganalisis transaksi keuangan,” kata Komite Investigasi Rusia,