Sosok Suci Imaniar, Perawat Indonesia Fasih Bahasa Jepang, Sudah 2 Tahun Kerja di Panti Jompo Miyagi
Suci Imaniar Amrullah Hunowu, perawat Indonesia yang baru dua tahun berada di Jepang menjadi idola lansia khususnya di rumah jompo tempatnya bekerja.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Suci Imaniar Amrullah Hunowu, perawat Indonesia yang baru dua tahun berada di Jepang menjadi idola lansia khususnya di rumah jompo tempatnya bekerja di Miyagi.
Bahkan TV Miyagi secara khusus mewawancarainya karena kecantikan dan kepintaran bahasa Jepang yang dimiliki perempuan yang biasa dipanggil Suci ini.
"Saya belajar bahasa Jepang dari Indonesia sampai N2 Nat Test. Lalu setelah menguasai bahasa Jepang baru ke Jepang 7 April 2022 tiba di Gunma. Lalu 17 Mei 2022 masuk kerja di Miyagi sehingga sudah sekitar 2 tahun ada di Jepang," kata Suci khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (29/3/2024).
Suci sangat fasih berbahasa Jepang meski diakuinya sempat kagok pada awalnya.
Baca juga: Jepang Lanjut Danai UNRWA, Susul Swedia, Finlandia dan Kanada
"Saya bingung beda sekali apa yang di teks book dengan yang kita bicarakan sehari-hari di Jepang. Belum lagi ditambah dialek Miyagi tambah membingungkan," lanjutnya.
Suci memberikan contoh 'Menkoi'.
"Menkoi. Saya sering disebut Menkoi. Saya bingung tapi malah diketawain. Setelah saya cari tahu eh ternyata artinya cantik arti di dalam dialek Miyagi," kata Suci.
Suci lalu memberikan pengalamannya untuk tenaga kerja Indonesia yang hendak ke Jepang.
"Pengalaman saya selama ini ternyata memang penguasaan bahasa Jepang sangatlah penting karena kita memang tinggal dan menetap di Jepang. Terutama dalam bekerja di Jepang. Kita bisa berkomunikasi dengan baik dengan sesama orang Jepang dan akhirnya bisa bekerja dengan baik dan produktif," ungkap Suci.
Suci sangat berharap orang-orang untuk tidak mengecilkan bahasa Jepang.
"Sebaiknya fokus dulu belajar bahasa Jepang di Indonesia, jangan buru-buru ke Jepang. Kalau kita sudah kuasai bahasa Jepang barulah berangkat. Nanti akan merasakan nikmatnya bekerja di Jepang kalau sudah benar-benar menguasai bahasa Jepang," tambah Suci yang kini berusia 25 tahun.
Saat ditanyakan lebih lanjut bagaimana rencana masa depannya, Suci mengatakan akan menunggu kedatangan suaminya dulu dan akan mendiskusikannya lebih lanjut.
Baca juga: Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Korban Kecelakaan Kapal Korea di Perairan Jepang
"Saya belum tahu karena masih tunggu suami akan datang ke Jepang 18 April mendatang. Dia akan ikut program Tokutei Ginou No.1 di perusahaan lamanya di Jepang yang dulu dia masih jisshusei," paparnya.
Bagaimana pengalaman kerja selama ini?
"Ada satu yang cukup membingungkan saya. Hari libur terutama Sabtu Minggu kita jarang sekali dapatkan, padahal saya mau berlibur juga sama seperti pekerja Jepang lainnya," ungkapnya.
Namun Suci menyadari karena kemungkinan di tempat kerjanya kekurangan orang sehingga dia harus tetap bekerja pada Sabtu dan Minggu.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.