Tentara Israel Paksa Keluarga Palestina Tinggalkan Nenek Usia 94 tahun, Nasibnya Kini Tak Diketahui
Nasib wanita Palestina Naifa Rizq al-Sawada saat ini belum diketahui. Putrinya mengatakan dia 'tidak bisa bergerak, makan, atau minum sendirian'
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nanda Lusiana Saputri
“Selama perang ini dan karena kelangkaan pangan, saudara laki-laki saya dan keluarganya biasanya memprioritaskannya."
“Saudara laki-laki saya akan memastikan bahwa mereka mempunyai cukup makanan untuknya bahkan sebelum anak-anaknya."
Sejak perintah evakuasi paksa Israel terhadap penduduk Kota Gaza dan Jalur Gaza bagian utara pada tanggal 13 Oktober, militer Israel memberlakukan pengepungan ketat di wilayah tersebut.
Israel sangat membatasi masuknya bantuan internasional, dan menargetkan penduduk yang berupaya untuk kembali ke rumah mereka dari bagian selatan.
Orang-orang lanjut usia di wilayah pesisir menjadi pihak yang paling menderita, dan banyak di antara mereka yang menjadi sasaran eksekusi di lapangan.
“Saya tidak tahu apa yang ingin dilakukan tentara terhadapnya? Dia adalah seorang wanita tua yang tidak bisa berbuat apa-apa, mengapa mereka membawanya? Mengapa mereka tidak membiarkannya pergi bersama putra dan istrinya untuk mengungsi ke selatan?” tanya Nawati.
Sekitar 7 persen dari hampir 33.000 warga Palestina yang terbunuh di Jalur Gaza sejak 7 Oktober adalah orang lanjut usia.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)