Netanyahu Derita Hernia, Jalani Operasi Turun Berok Hari Ini, Tugas PM Israel Diambil Alih Menteri
dokter menemukan hernia di tubuh Netanyahu saat pemeriksaan kesehatan rutin. Ada apa dengan selangkangan perdana menteri Israel?
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pembatalan kunjungan itu terjadi setelah AS memilih abstain dalam pemungutan suara untuk gencatan senjata di Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller menyebut pembatalan itu sebagai hal yang “mengejutkan dan disesalkan”.
Adapun saat ini AS dan Israel dilaporkan sedang mencari tanggal yang cocok untuk menggelar rapat.
“Kami bekerja sama dengan mereka untuk mencari tanggal yang cocok,” kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre pada hari Rabu.
Mayoritas warga AS tolak perang di Gaza
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup, sebagian besar warga AS menolak perang yang dilancarkan Israel di Gaza.
Dilansir dari The Washington Post, hasil survei yang dirilis pada hari Rabu itu memperlihatkan perubahan sikap warga AS mengenai perang yang sudah berlangsung selama 5 bulan itu.
Sebanyak 55 persen warga AS mengaku mengecam tindakan militer Israel di Gaza, sementara 36 persen lainnya menyetujuinya.
Baca juga: Ngambek Netanyahu ke AS Kelar: IDF Segera Serbu Rafah, Israel Beli 40 Ribu Tenda dari China
Adapun sebanyak 9 persen mengatakan tidak memiliki pendapat mengenai perang di Gaza.
Survei itu melibatkan 1.016 orang dewasa di AS dan dilakukan pada bulan ini. Margin of error survei itu kurang lebih 4 persen.
Jumlah warga AS yang menolak perang Israel di Gaza makin banyak.
Sebelumnya, survei Gallup pada bulan November 2023 menunjukkan ada 50 persen warga AS yang menyetujui perang tersebut, yang menolak ada 45 persen, sementara yang tidak memiliki pendapat ialah 4 persen.
Serangan ke Rafah bisa jadi kesalahan besar
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengklaim serangan Israel ke Rafah akan menjadi “kesalahan besar”.
“Kami sudah menjelaskan dalam berbagai pembicaraan dan dalam segala hal bahwa operasi militer besar apa pun di rafah akan menjadi kesalahan besar,” kata Harris kepada ABC News.
Dia juga menyinggung tidak adanya tempat bagi warga Palestina untuk berlindung jika serangan dilakukan.
“Izinkan saya memberi tahu Anda sesuatu: Saya sudah mempelajari petanya. Tidak ada tempat bagi warga di sana untuk pergi.”
(oln/khbrn/kompas.com/*)