Drone China Diduga Berhasil Mata-matai Kapal Perusak Jepang Izumo
Pesawat tak berawak terbang dioperatori orang China itu diam-diam bisa mendekati di sekitar dek kapal Izumo tanpa gangguan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Drone China berhasil memata-matai kapal perusak Jepang Izumo DDH183 yang berlabuh di Yokosuka Jepang, 30 Maret 2024 lalu di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan aset militer Jepang.
Seorang warga China disebut-sebut menerbangkan pesawat tak berawak drone di atas kapal perusak pembawa helikopter Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (MSDF) JS Izumo DDH183 di Yokosuka, Jepang. Ini bisa disebutkan kecolongan.
Pesawat tak berawak terbang dioperatori orang China itu diam-diam bisa mendekati di sekitar dek kapal Izumo tanpa gangguan, menyoroti potensi kerentanan aset militer Jepang yang kritis terhadap pengamatan yang tidak sah dan bahkan kemungkinan serangan.
"Insiden ini menyoroti bahwa kehadiran teknologi drone yang mudah bermanuver telah meningkatkan kekhawatiran tentang keselamatan kapal perang," ujar sumber militer Tribunnews.com Senin (1/4/2024).
Kemampuan drone sipil, yang tampaknya dioperasikan dengan niat tidak jahat (kebetulan), untuk dengan mudah mendekati aset militer penting seperti kapal perusak pembawa helikopter USS Izumo menimbulkan pertanyaan penting tentang langkah-langkah perlindungan dan pengawasan saat ini di dalam dan sekitar instalasi militer.
Baca juga: Ahli Jepang dan China di Dalian China, Bahas Bersama Air Olahan Fukushima Secara Ilmiah
Kelas kapal ini adalah yang terbesar dalam armada Pasukan Bela Diri Maritim sejak Perang Dunia II dan merupakan elemen kunci dari kemampuan pertahanan dan proyeksi kekuatan Jepang.
Dengan panjang 248 meter dan bobot sekitar 27.000 ton, JS Izumo terutama dirancang untuk operasi anti-kapal selam dan dapat melakukan beragam fungsi seperti misi pencarian dan penyelamatan, transportasi pasukan, dan dukungan bencana.
Izumo memiliki kapasitas untuk menampung hingga sembilan pesawat di dek dan bahkan beberapa pesawat di hanggar.
Meskipun diklasifikasikan sebagai kapal pengawal yang membawa helikopter, komposisi dan kemampuannya telah menimbulkan perdebatan tentang konversi potensinya menjadi pengoperasian pesawat pendaratan vertikal lepas landas jarak pendek seperti pesawat tempur F-35B, yang secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan penerbangan taktis Jepang.
Beberapa komentar netizen beraneka ragam saat ini.
Ada yang menyatakan itu video palsu buatan AI, ada yang menyatakan bukan oleh orang China, ada pula yang menyatakan Izumo memang beberapa waktu bisa diakses masyarakat umum untuk pameran jadi tidak masalah.
Ada pula yang berkomentar, "Itu kan bagian luar tak ada yang rahasialah bisa dilihat semua orang bukan bagian dalamnya.
Namun ada yang kritis berkomentar, kalau drone itu membawa bom hancurlah kapal tersebut rusak bisa berbahaya.
Sampai saat ini belum ada penjelasan resmi resmi pihak kementerian pertahanan Jepang terkait insiden itu.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.