Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Israel Mundur, RS Al-Shifa Terbesar di Gaza Hancur, 6 Mayat Tergeletak di Halaman

Pasukan tentara Israel mundur dari rumah sakit terbesar di Gaza, RS Al-Shifa dengan meninggalkan kehancuran gedung serta mayat

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tentara Israel Mundur, RS Al-Shifa Terbesar di Gaza Hancur, 6 Mayat Tergeletak di Halaman
AFP/AFP
Warga Palestina memeriksa kerusakan di rumah sakit Al-Shifa di Gaza setelah militer Israel mundur dari kompleks perumahan rumah sakit tersebut pada 1 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (AFP/Str) 

Dia mengatakan buldoser tentara telah membajak kuburan darurat di halaman rumah Shifa.

“Situasinya tidak dapat digambarkan,” katanya.

“Agresi menghancurkan seluruh kehidupan di sini.”

Tuduhan Israel

Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer dan telah menggerebek beberapa fasilitas medis.

Dikatakan, pihaknya melancarkan serangan terhadap Shifa setelah Hamas dan militan lainnya berkumpul kembali di sana.

Pejabat kesehatan di Gaza membantah tuduhan tersebut.

Seorang wanita Palestina bereaksi ketika dia duduk di tengah reruntuhan rumah sakit Al-Shifa di Gaza setelah militer Israel mundur dari kompleks perumahan rumah sakit tersebut pada 1 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (AFP/Str)
Seorang wanita Palestina bereaksi ketika dia duduk di tengah reruntuhan rumah sakit Al-Shifa di Gaza setelah militer Israel mundur dari kompleks perumahan rumah sakit tersebut pada 1 April 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (AFP/Str) (AFP/AFP)

Para kritikus menyebutkan, tentara secara sembrono membahayakan warga sipil dan menghancurkan sektor kesehatan yang sudah kewalahan menangani korban luka akibat perang.

Berita Rekomendasi

Warga Palestina mengatakan pasukan Israel secara paksa mengevakuasi rumah-rumah di dekat rumah sakit dan memaksa ratusan warga untuk berbaris ke selatan.

Setidaknya 21 pasien telah meninggal sejak penggerebekan dimulai, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus memposting Minggu malam di X (Twitter).

Dia mengatakan lebih dari seratus pasien masih berada di dalam kompleks, termasuk empat anak-anak dan 28 pasien kritis.

Dia juga mengatakan tidak ada popok, kantong urin atau air untuk membersihkan luka, dan banyak pasien menderita luka yang terinfeksi dan dehidrasi.

Militer sebelumnya telah menggerebek Rumah Sakit Shifa pada bulan November, setelah mengatakan Hamas memiliki pusat komando dan kendali yang rumit di dalam dan di bawah kompleks tersebut.

Dokumen tersebut mengungkapkan sebuah terowongan di bawah rumah sakit yang menuju ke beberapa ruangan, serta senjata yang menurut mereka disita dari dalam gedung medis, namun tidak sebesar apa yang dituduhkan sebelum penggerebekan.

Geger Hamas vs Israel

Perang dimulai pada 7 Oktober, ketika militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 orang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas