Ribuan orang Batalkan Perayaan Paskah di Swedia, Pilih Melakukan Aksi Unjuk Rasa Mendukung Gaza
Ribuan orang di ibu kota Swedia, Stockholm, membatalkan perayaan Paskah sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Gaza.
Penulis: Muhammad Barir
Ribuan orang Batalkan Perayaan Paskah di Swedia, Pilih Melakukan Aksi Unjuk Rasa Mendukung Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Ribuan orang di ibu kota Swedia, Stockholm, membatalkan perayaan Paskah sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Gaza.
Mereka berdemonstrasi mendukung Palestina pada hari Sabtu, kantor berita Anadolu melaporkan.
Sekitar 5.000 demonstran berkumpul di distrik Odenplan di Stockholm atas seruan banyak organisasi non-pemerintah, menuntut Israel menghentikan kejahatan perang di Gaza.
Bersamaan dengan spanduk bertuliskan “Anak-anak dibunuh di Gaza”, “Hentikan genosida” dan “Palestina selamanya”, para demonstran juga membawa model anak-anak yang terbunuh di Gaza.
Mereka juga meneriakkan slogan-slogan seperti “Bebaskan Palestina”, “Akhiri pendudukan” dan “Pembunuh Israel”.
Penulis dan aktivis Samuel Girma, yang berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut, mengatakan kepada Anadolu bahwa Israel tidak boleh berpartisipasi dalam Kontes Lagu Eurovision yang akan diadakan di Malmö, Swedia pada 11 Mei.
“Israel tidak pantas berpartisipasi dalam Eurovision. Negara yang melakukan pembunuhan dan genosida tidak dapat berpartisipasi dalam kontes musik. Israel adalah negara genosida,” kata Girma.
Warga Yordania Demo Kedutaan Israel di Amman
Sementara itu, ribuan warga Yordania melakukan protes pada hari Sabtu di dekat Kedutaan Besar Israel di Amman untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Sudah tujuh hari berturut-turut, demonstrasi terjadi di alun-alun seberang Masjid Kaluti di kawasan Rabia, berdekatan dengan markas kedutaan.
Tuntutan para pengunjuk rasa konsisten dengan hari-hari sebelumnya, ketika para demonstran meneriakkan penutupan Kedutaan Besar Israel dan pembatalan perjanjian damai dengan Tel Aviv.
Para pengunjuk rasa memuji Palestina dan kelompok perlawanan serta menuntut pembukaan perbatasan dengan Tepi Barat, sambil meneriakkan: “Singkirkan militer dari perbatasan … perbatasan Tepi Barat.”
Spanduk dengan slogan-slogan, termasuk, “Darah para martir meminta darahku… Bagaimana Anda menerima solusi damai?” dan lainnya yang mengutuk serangan Israel dibawa oleh pengunjuk rasa.
Protes tersebut dihadiri oleh para dokter yang meneriakkan solidaritas dengan rekan-rekan mereka di Jalur Gaza dan direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammad Abu Selmiyah, yang saat ini ditahan oleh tentara Israel.