Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Salwan Momika Si Pembakar Al-Quran Tewas: Ateis, Bakar Bendera Palestina, Bikin Marah NATO

Salman Momika melancarkan aksi bakal Al-Quran itu bentuk protes dan dengan dalih kebebasan berekspresi. Berikut profil sosok yang tewas memilukan itu

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Sosok Salwan Momika Si Pembakar Al-Quran Tewas: Ateis, Bakar Bendera Palestina, Bikin Marah NATO
Oscar Olsson / Kantor Berita TT / AFP
Pengunjuk rasa Salwan Momika mengangkat kitab suci umat Islam dan selembar kertas yang menunjukkan bendera Irak selama protes di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia, pada 20 Juli 2023. Irak memperingatkan Swedia pada 20 Juli 2023 bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika protes pembakaran Alquran diizinkan terus berlanjut di Stockholm, setelah pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad semalam. 

Salman Momika kemudian populer di kalangan anti Islam karena kerap membakar Alquran dengan dalih kebebasan berbicara.

Momika, yang mengaku awalnya seorang penganut Kristen yang taat memutuskan berpaling menjadi ateis, dan bangga dengan pilihannya tersebut.

Saat Idul Fitri, Juni 2023, Salwan Momika mengejutkan dunia dengan menginjak-injak salinan Alquran lalu membakarnya di depan masjid terbesar di Stockholm.

Setelah aksinya itu, Salwan Momika mendapat kecaman dari dunia internasional.

Salman bahkan mengaku telah mendapat banyak ancaman pembunuhan yang sangat banyak.

Namun dia merasa percaya diri dengan adanya dukungan dari kelompok ekstrimis anti-Islam di Swedia dan Eropa.

Ulah Salman membuat Swedia menghadapi kemarahan negara-negara Islam dianggap membiarkan aksi pembakaran Alquran.

Berita Rekomendasi

Hal itu yang membuat Salman akhirnya mencari suaka ke Norwegia.

“Saya mengajukan permohonan suaka dan perlindungan internasional ke Norwegia karena Swedia tidak menerima suaka bagi para filsuf dan pemikir. Swedia hanya menerima suaka bagi teroris," katanya.

“Saya akan melanjutkan perjuangan saya melawan ideologi Islam. Sejak saya memulai perjuangan melawan Islam,” kata Salwan Momika.

Polisi Swedia sebelumnya memberikan izin kepada Momika untuk melakukan aksi pembakaran Al Quran karena sebagai bentuk mengekspresikan diri.

Namun belakangan, polisi mengatakan telah membuka penyelidikan atas aksi Momika tersebut dengan tuduhan "hasutan terhadap kelompok etnis".

"Polisi memiliki hak untuk menyelidiki apakah pembakaran Alquran itu merupakan kejahatan rasial. Mereka bisa benar dan bisa salah," kata Momika kepada surat kabar itu.

Sebagai informasi, Undang-undang imigrasi Swedia memberikan izin tinggal selama tiga tahun bagi siapapun yang diberikan status pengungsi, dengan kesempatan untuk mengajukan perpanjangan jika perlindungan masih diperlukan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas