Revolusioner Houthi Berseru Perangi Israel, Pamer Capaian Brigade Al-Qassam dan Front di Laut Merah
Pemimpin revolusi Houthi, al-Sayeed Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi menegaskan sikapnya untuk teguh membela kemerdekaan Palestina lawan Israel
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin revolusi atas nama Houthi, al-Sayeed Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi menegaskan sikapnya untuk teguh membela kemerdekaan Palestina.
Ia pun ingin seluruh negara-negara Arab dan Islam di dunia merasa bertanggung jawab dan tertarik pada masalah konflik di Gaza.
Revolusioner tersebut juga mendesak tindakan untuk memboikot barang-barang dan produk-produk Amerika dan Israel.
Serta mengkonsolidasikan permusuhan, mengungkap konspirasi musuh dan mewaspadainya.
Hal itu diungkap dalam pidato resminya pada Jumat (5/4/2024), sekaligus memperingati Hari Yerusalem Internasional.
Dalam pidatonya, dirinya juga menyebut peringatan Hari Yerusalem Internasional 1445 H terjadi dalam situasi luar biasa yang berbeda dengan keadaan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Dia menyatakan, musuh Israel telah melakukan kejahatan genosida terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan wilayah pendudukan selama setengah tahun, dan entitas musuh Zionis berupaya mengubah Jalur Gaza menjadi wilayah yang tidak dapat dihuni.
“Apa yang dilakukan musuh Zionis di Kompleks Medis Al-Shifa adalah salah satu kejahatan genosida yang paling mengerikan," jelasnya dikutip dari Media Yaman, Saba.
“Apa yang dilakukan Amerika dan beberapa agennya terhadap rakyat Palestina atas nama bantuan telah membunuh sebagian dari mereka.”
Pemimpin Revolusi menegaskan bahwa Amerika terlibat dalam kejahatan genosida dalam berbagai bentuk, menggunakan senjata, ahli, dan informasi, sementara Amerika terus mendukung musuh Israel.
Dia melanjutkan, "Minggu ini, Amerika mengumumkan pengiriman senjata dan peralatan baru Amerika untuk mendukung musuh Israel senilai miliaran dolar."
Baca juga: AS Muak, Ancam Ubah Haluan jika Israel Terus Bom Warga dan Staf Bantuan di Gaza
Dia menunjukkan bahwa media Amerika menegaskan bahwa Israel telah menerima bantuan militer Amerika terbesar sejak Perang Dunia II.
Capaian Memerangi Israel dan Sekutu
Al-Sayeed Abdul-Malik Badr al-Din menegaskan kembali capaian Brigade Al-Qassam, bersama dengan faksi lainnya, menimbulkan kerugian besar pada musuh Israel di semua lini pertempuran.
Ketabahan para Mujahidin di Gaza dalam keadaan yang sangat sulit dianggap sebagai ketabahan yang besar dan sebuah kegagalan serta kegagalan bagi musuh Zionis.