Niat Lucuti Militer Ukraina, Putin Minta Rusia Serang Fasilitas Energi Kyiv
Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pasukan Rusia menyerang fasilitas energi di Ukraina untuk melucuti militer Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Bobby Wiratama
"Secara umum, Anda tahu: kami tidak pernah menyerah dalam menyelesaikan perselisihan secara damai," kata Putin kepada Lukashenko, dikutip dari laman Presiden Belarus.
"Kami tidak memulai perang ini pada tahun 2014. Semuanya dimulai dengan kudeta di Ukraina. Dan kemudian, ketika semuanya menjadi begitu panas, Andalah yang memprakarsai perundingan perdamaian di Belarus," lanjutnya, merujuk pada upaya negosiasi Rusia-Ukraina pada tahun 2022 lalu.
Putin mengatakan perundingan itu pindah ke Istanbul, Turki, namun gagal mencapai perdamaian.
Presiden Rusia itu menuduh pihak Barat mempengaruhi Ukraina untuk menolak negosiasi dengan Rusia.
"Seperti yang Anda ketahui, kemudian di bawah tekanan dari Barat, pihak Ukraina meninggalkan perjanjian ini," ujar Putin.
Putin juga membicarakan upaya Swiss yang akan menggelar konferensi perdamaian Ukraina tanpa mengundang Rusia pada Juni mendatang.
"Sekarang, seperti yang Anda tahu, idenya sedang dipromosikan untuk mengadakan semacam konferensi di Swiss. Kami tidak diundang ke sana," kata Putin.
Ia mengatakan perundingan itu tidak bisa dilakukan tanpa partisipasi Rusia sebagai pihak yang berperang dengan Ukraina.
Putin menekankan Rusia bersedia berunding dengan Ukraina namun menuntut Presiden Ukraina, Zelensky, untuk menyetujui syarat dari Rusia termasuk menyerahkan wilayah yang telah diduduki Rusia, sebuah syarat yang ditolak mentah-mentah oleh Zelensky.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)