Digempur Iran dan Proksinya, Israel Boncos Puluhan Triliun Rupiah dalam Semalam
Serangan Iran ke Israel pada Minggu dini hari, (14/4/2024), menimbulkan kerugian yang amat besar bagi Israel.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
“Warga kawasan itu menghadapi bahanya nyata konflik berskala penuh. Ini saatnya untuk meredakan [situasi] dan melakukan deeskalasi,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Guterres juga kembali menyampaikan kecamannya atas serangan di Kedutaan Iran di Suriah.
Seperti PBB, Uni Eropa dan Group of Seven (G7) juga mendesak dicegahnya eskalasi di Timur Tengah.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan membatalkan rencangan balasan ke Iran dalam waktu dekat.
Dilansir dari Russia Today, pembatalan itu terjadi setelah Netanyahu menelepon Presiden AS Joe Biden.
Menurut dua pejabat anonim, kabinet perang Netanyahu sudah menyorkan sejumlah rencana balasan untuk Iran.
Beberapa anggota kabinet dilaporkan mendesak adanya serangan balasan dalam waktu dekat.
Baca juga: PROFIL Brigjen Hajizadeh, Tokoh Sentral dalam Serangan Rudal Iran ke Israel, Loyalis Ali Khamenei
Namun, setelah diminta oleh Biden, Netanyahu pada akhirnya memilih untuk tidak mengikuti nasihat para anggota kabinet itu.
Percakapan lengkap antara Biden dan Netanyahu tidak diungkapkan oleh Gedung Putih.
Menurut laporan Axios, Biden berkata kepada Netanyahu bahwa Israel pada dasarnya sudah menang dalam konflik melawan Iran.
Biden kemudian menasihati Biden untuk “mengambil kemenangan itu”.
Axios juga menyebutkan bahwa rencana serangan balasan apa pun terhadap Iran tidak akan didukung oleh AS.
Sementara itu, seorang panglima tinggi Iran mengatakan rezim Zionis telah cukup “dihukum”.
Iran juga tidak akan melakukan aksi militer lagi kecuali jika Israel kembali menyerang.
(Tribunnews/Febri)