Eropa dan AS Desak Israel Tahan Diri usai Serangan Iran, Diminta Menjauh dari Eskalasi Timur Tengah
Eropa bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendesak Israel menahan diri usai serangan Iran.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Sekutu Israel di Eropa dan Amerika Serikat (AS) kompak mendesak Israel untuk menahan diri atas serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran, hal itu dikatakan Senin (15/4/2024).
Eropa dan AS menyerukan para pemimpin Israel untuk menjauh dari "tepi jurang" eskalasi di Timur Tengah.
Kabinet perang Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, yang diberi wewenang untuk memutuskan tanggapan negara disebut akan bersidang pada Senin sore, kata sumber pemerintah.
Para pejabat Israel juga mengatakan kabinet perang lebih menyukai tindakan pembalasan, namun memiliki beda pendapat mengenai waktu dan skala respons tersebut.
Sementara itu dengan adanya bahaya perang terbuka antara Israel dan Iran, dan tingginya ketegangan akibat perang di Gaza, Presiden AS Joe Biden telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam serangan balasan Israel terhadap Iran, mengutip Reuters.
Kepala kebijakan luar negeri Inggris, Prancis, Jerman dan Uni Eropa semuanya bergabung dengan Washington dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam menyerukan agar Israel melakukan pengendalian diri.
“Kita berada di tepi jurang dan kita harus menjauh dari situ,” kata Josep Borrell, Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan.
“Kami harus menginjak rem dan gigi mundur.”
Sementara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Israel untuk mengisolasi Iran daripada memperburuk situasi.
Kanselir Jerman Olaf Scholz juga memperingatkan Iran untuk tidak melakukan serangan lagi dan mengatakan Israel juga harus berkontribusi dalam deeskalasi.
Rusia menahan diri untuk tidak mengkritik sekutunya, Iran, di depan umum atas serangan tersebut, namun menyatakan kekhawatirannya mengenai risiko eskalasi perang dan juga menyerukan untuk menahan diri.
“Eskalasi lebih lanjut bukanlah kepentingan siapa pun,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Iron Dome Eror, Rudal Iran Dilaporkan Berhasil Bobol Sistem Pertahanan Udara Israel
Iron Dome Israel dilaporkan eror lantaran kebobolan serangan rudal Iran.
Iran menyebut iron dome Israel tidak dapat menahan serangan rudal yang diluncurkan ke Israel pada Sabtu malam (13/4/2024).