Eropa dan AS Desak Israel Tahan Diri usai Serangan Iran, Diminta Menjauh dari Eskalasi Timur Tengah
Eropa bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendesak Israel menahan diri usai serangan Iran.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Salma Fenty
Rudal Iran tersebut berhasil mencapai sasarannya.
Menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, setengah dari rudal yang ditujukan ke Israel mencapai sasarannya.
Sementara itu, pasukan Iran mengatakan mereka berhasil menyerang pangkalan udara Israel di Naqab (Negev) menggunakan rudal Khaybar.
Pangkalan tersebut dilaporkan menjadi asal serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus pada 1 April, mengutip Palestine Chronicle.
Mayor Jenderal Hossein Salami, dari Garda Revolusi Iran, menegaskan bahwa rudal dan drone Iran berhasil menghindari pertahanan udara Israel, menghancurkan dua situs militer penting Israel.
Salami menyatakan bahwa meskipun serangan Iran telah berhenti, agresi lebih lanjut terhadap kepentingan Iran akan menimbulkan respons yang kuat.
Dia juga memperingatkan akan adanya pembalasan terhadap pangkalan AS di wilayah tersebut jika Washington berpartisipasi dalam serangan terhadap Iran.
Klaim Israel
Di sisi lain Israel mengklaim telah melumpuhkan sebagian besar serangan rudal Iran.
Sebelumnya Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 100 drone yang ditembakkan Iran ke Israel.
Pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada Radio Angkatan Darat, lebih dari 100 drone Iran telah dicegat di luar wilayah udara Israel, dari ratusan yang ditembakkan ke Israel.
Laporan tersebut mengatakan, drone tersebut ditembak jatuh oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)