Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Akan Dirikan 10 Ribu Tenda Buat Pengungsi Palestina dalam 2 Pekan Lalu Serbu Rafah

Terungkap kalau Israel akan menyerbu Rafah dalam dua pekan ke depan setelah mendirikan sebanyak 10 ribu tenda buat pengungsi Palestina.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Israel Akan Dirikan 10 Ribu Tenda Buat Pengungsi Palestina dalam 2 Pekan Lalu Serbu Rafah
[-/AFP via Getty Images]
Seorang perempuan dan anak melintas di barisan tenda darurat yang menampung para pengungsi Palestina di Rafah, Jalur Gaza Selatan, 14 April 2024. 

Israel Akan Dirikan 10 Ribu Tenda Buat Pengungsi Palestina dalam 2 Pekan Lalu Serbu Rafah

TRIBUNNEWS.COM - Israel dilaporkan akan mendirikan 10.000 tenda di dekat kota Rafah, selatan Jalur Gaza, dalam waktu dua minggu sebagai persiapan untuk invasi darat tentaranya (IDF) ke kota tersebut, media lokal melaporkan Senin (15/4/2024).

Saluran Kan Israel mengatakan, mereka memperoleh dokumen resmi yang menunjukkan bahwa “Israel akan mendirikan 10.000 tenda di luar Rafah selama dua minggu ke depan.”

“Saat ini ada 30.000 tenda tambahan yang sedang dibeli dan akan dipasang di area tersebut nanti,” tambah laporan tersebut.

Baca juga: Diguyur Serangan Iran, Netanyahu Putuskan Tunda Penyerbuan ke Rafah: Mau Balas Teheran dalam 48 Jam

Saluran tersebut juga mencatat atas rencana ini, hari H penyerbuan tentara IDF ke Rafah masih cukup lama.

“Berdasarkan jadwal [untuk mendirikan tenda-tenda ini], dapat dikatakan bahwa jalur untuk mengevakuasi warga dari Rafah masih panjang.”

Disebut-sebut, pendirian tenda-tenda ini sebagai bagian dari upaya Israel memenuhi permintaan Amerika Serikat (AS) yang menolak rencana penyerbuan darat Rafah sebelum adanya rencana yang jelas terkait evakuasi pengungsi dan warga sipil Palestina.

Berita Rekomendasi

Meskipun semakin banyak peringatan internasional mengenai dampak buruk dari tindakan tersebut, termasuk dari AS, Israel bersikeras untuk menyerang Rafah.

Israel mengklaim kalau Rafah itu adalah “benteng terakhir Hamas”. Lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina berlindung di Rafah setelah diusir secara paksa dari rumah mereka di Gaza.

Baca juga: AS Kehilangan Kepercayaan ke Netanyahu, Urusi Warga Gaza Utara Saja Gagal, Bagaimana Serbu Rafah?

Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 4 Februari 2024 ini menunjukkan pasukan Israel dilaporkan beroperasi di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 4 Februari 2024 ini menunjukkan pasukan Israel dilaporkan beroperasi di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (TENTARA ISRAEL / AFP)

Berniat Kuasai Kembali Khan Yunis Setelah Serbu Rafah

Menteri kabinet perang Israel, Benny Gantz, memperbarui ancamannya bahwa tentara Israel akan menginvasi kota Rafah dan kemudian kembali ke Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

Ancaman itu menyusul desakan internasional tentang keputusan Israel untuk membatalkan operasi militer di Rafah, Jalur Gaza selatan.

Hal ini diungkapkan Benny Gantz saat konferensi pers yang diadakan di kota Sderot, Israel selatan.

“Kami akan memasuki Rafah dan kembali ke Khan Yunis, dan kami akan menjaga kebebasan melakukan tindakan operasional di Gaza," kata Benny Gantz, Rabu (10/4/2024), dikutip dari Radio Tentara Israel.

Ia menekankan, Israel tidak akan berhenti sebelum menyerang Rafah, yang disebutnya sebagai benteng terakhir Hamas di Jalur Gaza.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas