Sniper Brigade Al-Qassam Robohkan Unit Elite Pasukan Khusus Shaldag Israel di Beit Hanoun Gaza Utara
Serangan Brigade Al-Qassam ini terjadi saat Tentara Israel melakukan pengadangan terhadap para pengungsi warga Palestina yang berusaha kembali
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kabar kematian para perwira Israel ini membuktikan pernyataan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas yang menyebut kalau kelompok milisi perlawanan tetap teguh mempertahankan keberadaan mereka dan membantah adanya kontrol wilayah oleh IDF.
Baca juga: Tentara Israel Kembali Tarik Brigade Cadangan dari Gaza, Persiapan Gempur Besar-besaran Hizbullah?
Apa Itu Unit Shaldag IDF?
Unit Shaldag adalah salah satu unit khusus utama militer Israel dari matra Angkatan Udara dan bermarkas di Pangkalan Udara Palmachim, sekitar 45 km di utara Kota Gaza.
Rekrutmen yang bergabung ke unit ini adalah para tentara pilihan.
Mereka menjalani pelatihan keras sehingga jebolan Unit Shaldag diharapkan memiliki nilai dan kemampuan yang luar biasa sebagai bagian dari unit komando.
Para rekrutan ini kemudian menjalani fase pelatihan paling ekstensif dan terlama dibandingkan unit tentara Israel mana pun, yang berlangsung selama 22 bulan.
Pasukan unit dilengkapi dengan pelatihan infanteri dasar dan lanjutan selama enam bulan, latihan terjun payung, latihan lintas udara, serta keterampilan pengumpulan dan pengintaian intelijen.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa anggota Unit Shaldag dapat menyelesaikan misi komando jauh di dalam garis musuh.
Saat menjelankan misi, pengerahan unit ini diharapkan bisa menginfiltrasi tanpa terdeteksi ke lingkungan pertempuran, untuk menyelesaikan berbagai tujuan.
Pasukan seperti Mayor Yitzhar Hoffman, yang dibunuh oleh Perlawanan Palestina di Jalur Gaza, diperkirakan akan melakukan operasi pengintaian khusus, membangun lapangan udara, dan melakukan tindakan lalu lintas udara.
"Unit elite ini juga bertanggung jawab atas berbagai kejahatan di Gaza dan Lebanon, karena mereka berpartisipasi dalam beberapa agresi terhadap Lebanon, termasuk Perang Tujuh Hari di Lebanon pada tahun 1993, Agresi April pada tahun 1996, dan Perang Juli tahun 2006," tulis Al-Mayadeen.
(oln/toi/khbrn/*)