Suara Bergetar Perwakilan Palestina saat AS Veto Keanggotaannya di PBB: Kami Tidak akan Menyerah
AS veto keanggotaan penuh Palestina di PBB. Riyad Mansour menyampaikan bahwa rakyat Palestina tidak akan berhenti berusaha.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
“Fakta bahwa resolusi ini tidak disahkan tidak akan mematahkan keinginan kami dan tidak akan menggagalkan tekad kami," ujar Riyad Mansour yang video pidatonya viral di media sosial.
“Kami tidak akan berhenti dalam upaya kami,” katanya.
“Negara Palestina tidak bisa dihindari. Ini nyata."
"Mungkin mereka melihatnya jauh, tapi kami melihatnya dekat.”
Upaya Kedua Palestina untuk Ajukan Diri sebagai Anggota Penuh PBB
Ini adalah upaya kedua Palestina untuk mendapatkan keanggotaan penuh PBB.
Permintaan ini terjadi di tengah perang di Gaza, yang menjadikan konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung lebih dari 75 tahun, menjadi pusat perhatian dunia.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pertama kali menyampaikan permohonan Otoritas Palestina untuk menjadi anggota PBB pada 2011.
Permohonan tersebut gagal karena Palestina tidak mendapatkan dukungan minimum yang diperlukan dari 9 dari 15 anggota Dewan Keamanan.
Kini sudah ada lebih dari 9 anggota yang menyetujui keanggotaan Palestina, tetapi diveto oleh Amerika.
Pada 2012, Palestina menghadiri Majelis Umum dan berhasil mendapatkan lebih dari dua pertiga suara mayoritas dalam menaikkan status mereka dari negara pengamat PBB menjadi negara pengamat non-anggota.
Status ini membuka pintu bagi wilayah Palestina untuk bergabung dengan PBB dan organisasi internasional lainnya, termasuk Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)