Yaman Ledek Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke Jalan yang Benar
Houthi Yaman meledek dengan menyebut keluarnya kapal perang Jerman dari Laut Merah sebagai "langkah di jalan yang benar".
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Yaman Olok-olok Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Sudah Kembali ke Jalan yang Benar
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Yaman yang berpusat di Sanaa dan terafiliasi gerakan Houthi, dilaporkan merespons manuver Jerman yang menarik mundur kapal perang mereka dari perairan Laut Merah.
Bernada meledek, Deputi Menteri Luar Negeri Pemerintah Yaman, Hussein Al Ezzi, Minggu (21/4/2024), menyebut keluarnya kapal perang Jerman dari Laut Merah sebagai "langkah di jalan yang benar".
Dilansir PT, Al Ezzi menekankan, di tengah aksi blokade Laut Merah yang mereka lakukan untuk mendukung perjuangan Palestina dan Gaza, concern terbesar pemerintah Yaman adalah melindungi keselamatan pelayaran.
Baca juga: Drone-Drone Houthi Yaman Kerubungi Kapal Perang AS dan Israel di Teluk Aden
Dia mengklaim, Yaman sangat menghormati hak serta kepentingan bangsa-bangsa lain.
"Tidak ada seorang pun di dunia ini yang terpaksa memusuhi kami, tapi siapa pun yang melakukannya, telah melakukan kesalahan fatal terhadap dirinya sendiri dan kami," kata Al Ezzi dikutip dari PT, Senin (22/4/2024).
Deputi Menlu Yaman tersebut menambahkan, negara-negara lain juga harus memiliki pemahanan yang sama dengan Yaman, dalam memperhatikan pelayaran.
"Negara-negara lain harus melakukan hal yang sama, dan menghormati Yaman," katanya.
Baca juga: Markas PMF Dibom Israel, Milisi Perlawanan Irak Beruntun Serang Pelabuhan Eilat dan Pangkalan Ovda
Bagian dari Koalisi Maritim Pimpinan AS
Seperti dilaporkan, kapal perang Jerman yang dilaporkan ditarik dari Laut Merah tersebut adalah kapal perang Hessen.
Kapal ini meninggalkan perairan Laut Merah pada Sabtu (20/4/2024).
Kapal yang membawa 240 awak ini pada 8 Februari 2024 ditempatkan di Laut Merah, setelah sebelumnya bertugas di Laut Mediterania.
Kapal perang Hessen, merupakan bagian dari Koalisi Maritim Uni Eropa, yang dibentuk di Laut Merah.
Sebagaimana diketahui negara-negara Eropa, dipimpin Amerika Serikat (AS), membentuk koalisi maritim untuk melawan Yaman.
Sebelumnya pada hari Kamis, Sekjen Ansarullah Yaman, Sayid Abdul Malik Al Houthi, mengancam negara-negara Eropa, dan meminta mereka untuk menarik peralatan perang dari Laut Merah.