Yaman Ledek Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke Jalan yang Benar
Houthi Yaman meledek dengan menyebut keluarnya kapal perang Jerman dari Laut Merah sebagai "langkah di jalan yang benar".
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pasukan komando Houti Yaman menyerbu kapal kargo raksasa Galaxy Leader yang dimiliki pebisnis Yahudi Inggris. Kapal itu kini masih disita Houthi di pesisir Yaman.
Posisi Houthi Yaman terkait konflik Israel-Palestina sejauh ini masih tak tergoyahkan. Mereka menegaskan, bukan bagian dari lingkaran pihak yang mudah didikte (AS).
Agresifnya armada laut Houthi Yaman ini mencerminkan kemampuan yang bahkan selama ini tidak pernah diperlihatkan di depan militer Arab Saudi dan Emirat Arab.
Tindakan angkatan laut Yaman yang berani ini lantas mendorong AS untuk menerapkan dua strategi militer.
Pertama, mengintimidasi dan menyiapkan koalisi angkatan laut untuk mendukung Israel dan mengamankan jalur laut.
Kdua, mendorong keterlibatan diplomatik melalui mediator Arab dan internasional untuk menghentikan operasi angkatan laut Sanaa yang berdampak signifikan.
Pada akhirnya, elite Sanaa tak hanya menolak tawaran tersebut, namun memperluas blokade laut hingga mencakup kapal-kapal non-Israel.
Semua kapal yang menuju Pelabuhan Israel terancam. Operasi Houthi diperluas hingga Samudera Hindia, untuk memutus “rute panjang alternatif” pengiriman Israel.
Penolakan tegas Yaman untuk menyerah pada bujukan atau intimidasi membuat AS dan Inggris memulai operasi militer agresif terhadap negara Teluk Persia yang dilanda perang bertahun-tahun itu.
Tiga bulan lalu operasi militer dijalankan untuk menetralisir ancaman Yaman dengan kedok melindungi kebebasan navigasi maritim.
Sebagai tindakan balasan, Sanaa meningkatkan respons militernya dengan memperluas operasi yang menargetkan tidak hanya kapal-kapal AS dan Inggris tetapi juga memasukkan persenjataan canggih ke dalam gudang senjatanya.
Hal ini termasuk penenggelaman kapal kargo Inggris Rubymar, penyerangan terhadap kapal-kapal lain.
Wilayah operasi diperluas hingga ke Laut Arab dan Samudera Hindia – sebuah langkah strategis untuk meningkatkan tekanan terhadap pihak-pihak yang melakukan perang brutal di Gaza.
(oln/xna/pt/*)