Yaman Ledek Kapal Perang Jerman yang Mundur dari Laut Merah, Houthi: Kembali ke Jalan yang Benar
Houthi Yaman meledek dengan menyebut keluarnya kapal perang Jerman dari Laut Merah sebagai "langkah di jalan yang benar".
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Opsi ini praktis akan mereduksi Dewan Kepresidenan Yaman yang dipimpin Rashid al-Alimi yang didukung Arab Saudi.
Opsi ini juga baakal mempercepat penandatanganan peta jalan damai dengan Riyadh dan Abu Dhabi (Emirat Arab) untuk mengakhiri agresi terhadap Yaman.
Sumber tersebut lebih lanjut mengungkapkan AS berjanji segera melepaskan gaji sektor publik Yaman yang ditahan di National Saudi Bank.
Blokade ke Yaman akan sepenuhnya dicabut. Bandara Sanaa akan dibuka kembali untuk penerbangan internasional.
Pelabuhan laut Hodeidah akan terbuka, dan memfasilitasi perjanjian pertukaran tahanan yang komprehensif dengan semua pihak yang terlibat perang.
“(Washington) berjanji memperbaiki kerusakan, menyingkirkan pasukan asing dari seluruh wilayah dan pulau yang diduduki Yaman, dan menghapus Ansarallah dari ‘daftar terorisme’ Departemen Luar Negeri, segera setelah mereka menghentikan serangan mereka untuk mendukung Gaza,” sambung sumber The Cradle di Sanaa.
Meskipun ada tawaran menggiurkan, yang telah menjadi subyek negosiasi antara Sanaa dan Riyadh selama lebih dari dua tahun, Houthi Yaman agaknya tetap teguh.
Sikap Konsisten Pemimpin Houthi
Posisi konsisten pemimpin Ansarallah Abdel Malik al-Houthi, sebagaimana ditegaskan kembali dalam pidatonya, adalah terus meneruskan operasi selama agresi Israel terhadap Gaza masih berlanjut.
Sikap Abdel Malik al-Houthi ini mencerminkan kuatnya pengaruh Iran, yang bertahun-tahun menyokong perjuangan Houthi untuk tampil memimpin di Yaman.
Artinya, proposal Washington akan berhadapan dengan realitas dalamnya persekutuan Houthi dan Teheran, dan ini jalan tak mudah bagi para pendukung Israel.
Tawaran AS jelas sangat menggiurkan. Houthi akan menemukan eksistensinya, memiliki daya tawar luar biasa, dan akan menentukan masa depan Yaman.
Sejak 7 Oktober 2023, begitu kelompok Hamas menyeberangi perbatasan dan menyerbu permukiman Israel, Sanaan mengungkapkan dukungannya secara terbuka.
Mereka turut meluncurkan serangan drone jarak jauh dan rudal balistik terhadap kota pelabuhan Umm al Rashrash atau Eilat di ujung Laut Merah.
Aksi lainnya, Ansharullah menyita kapal kargo lewat serangan komando 19 November 2023 yang mengejutkan banyak pihak. Ansharullah juga mampu menyerang kapal-kapal perang AS dan Inggris.