Zelensky Desak Senat AS, Minta Kirim Bantuan Secepatnya ke Ukraina, Tak Ingin Tunggu 6 Bulan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan kembali bahwa hingga saat ini, Amerika Serikat tidak mengirimkan bantuan militer untuk Ukraina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan kembali bahwa hingga saat ini, Amerika Serikat tidak mengirimkan bantuan militer untuk Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan Zelenaky ketika diwawancarai oleh pembawa acara NBC, Kristen Welker di acara "Meet the Press" pada Minggu (21/4/2024).
Saat Kristen menanyakan berapa lama AS tidak mendanai Ukraina, Zelensky mengatakan bahwa AS melakukan penolakan kuat terhadap pengiriman bantuan perang untuk Ukraina.
Menurut Zelensky, tugas AS hanyalah mengirimkan amunisi dan membiarkan Ukraina yang melakukan peperangan.
Dengan upaya yang dilakukan Ukraina, Zelensky mengatakan tidak akan berdampak besar ke seluruh Eropa.
“Amerika tidak mendanai perang di Ukraina. Mereka terutama melindungi kebebasan dan demokrasi di seluruh Eropa. Dan Ukraina sedang berperang. Dan Ukraina mengirimkan putra-putri terbaiknya ke garis depan. Dan ini mengurangi dampaknya bagi seluruh Eropa, bagi seluruh NATO,” kata Zelensky, dikutip dari The Hill.
Zelensky kemudian menjelaskan bahwa saat ini biarkan Ukraina yang melindungi negara-negara NATO.
“Ini mengurangi dampak buruk bagi semua orang, termasuk AS sebagai pemimpin NATO. Angkatan Darat AS kini tidak perlu berjuang melindungi negara-negara NATO. Ukraina melakukan hal itu. Dan itu hanyalah amunisi yang disediakan oleh dunia yang beradab. Dan menurutku itu adalah keputusan yang bagus. Makanya kita perlu terus mendukung,” lanjutnya.
Baru-baru ini DPR AS telah menyetujui paket bantuan luar negeri dalam jumlah besar untuk dikirim ke Senat pada Sabtu (20/4/2024).
Adapun paket tersebut terdiri dari 61 miliar dollar untuk Ukraina, 26 miliar dollar untuk Israel dan 8 miliar dollar untuk sekutu di Indo-Pasifik.
Mengetahui itu, Zelensky meminta Senat AS untuk segera meloloskan bantuan tersebut.
Zelensky tidak ingin menunggu lama lagi karena saat ini Ukraina sangat membutuhkan bantuan tersebut.
Baca juga: Presiden Zelensky Kembali Pede Berpaling Muka Dari Putin: Ukraina Bisa Menang
“Dan saat ini, kami sangat membutuhkan bantuan tersebut. Dan Kristen, kita benar-benar harus menyelesaikan masalah ini sampai ke poin terakhir. Kita perlu mendapatkan persetujuan dari Senat. Lalu kami ingin menyelesaikannya secepat mungkin sehingga kami mendapatkan bantuan nyata untuk para prajurit di garis depan secepatnya, bukan enam bulan lagi, sehingga mereka bisa bergerak maju,” ujarnya.
Mengutip dari The Guardian, ia juga mengatakan bahwa pemungutan suara pada hari Sabtu menunjukkan Ukraina tidak akan menjadi 'Afghanistan kedua', yang pemerintahannya pro-Barat runtuh selama penarikan diri pimpinan AS pada musim panas 2021.
Zelenskiy mengatakan prioritas utamanya adalah sistem pertahanan udara seperti Patriot buatan AS dan rudal jarak jauh seperti Atacms, yang dapat menempuh jarak hingga 186 mil (300 km) dan DPR meminta Pentagon untuk segera menyediakannya.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Rusia vs Ukraina